Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

19 Februari 1945: Serangan Buaya Terbesar Sepanjang Sejarah, Menewaskan 980 Serdadu Jepang

24 Agustus 2020   10:06 Diperbarui: 24 Agustus 2020   10:15 909
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Buaya Air Asin (sumber: Liputan6.com)

Di bulan Juni, seorang perempuan bernama Fatimah (45) diterkam buaya di Pulau Tibi, Kabupaten Bulungan. Dari keterangan yang didapat, korban diduga sedang mengisi bibit ikan di pinggiran tambaknya, ketika kejadian berlangsung.

Seekor buaya dengan Panjang sekitar 4,5 meter yang ditemukan tidak jauh dari lokasi tambak, diduga sebagai pelakunya.

Di bulan Juli, seorang pria bernama Ponidi, diterkam buaya dan diseret hingga tenggelam di sungai. Kejadiannya berlangsung di desa Tanjung Pasir, kecamatan Kualuh Selatan, kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatera Selatan.

Awalnya Ponidi beserta anak dan istrinya berencana menuju ke kebun sawit milik mereka yang berada di seberang sungai, namun setibanya di tepi sungai, Ponidi turun untuk menambatkan perahunya. Disaat itulah datang seekor buaya dan menerkamnya.

Di bulan Agustus dua ekor buaya pemangsa ditangkap warga di dua lokasi yang berbeda. Di Sungai Kayu Besi, Kecamatan Puding Besar, Bangka, warga menangkap seekor buaya dengan ukuran 4 meter.

Sementara di Siak, Provinsi Riau, seekor buaya dengan Panjang 6 meter ditangkap oleh warga setempat. Buaya tersebut kemudian dibelah perutnya, untuk mengeluarkan potongan mayat seorang warga yang bernama Safri (55).

Berita buaya memangsa manusia marak mengisi kolom berita. Dalam 3 bulan terakhir, paling tidak sudah ada 3 berita yang berhubungan dengan hewan predator ini.

Namun diantara semua berita penyerangan buaya, belum pernah ada yang lebih mengerikan dari kejadian di tahun 1945, pada saat sekitar ratusan pasukan Jepang diserang buaya di Pulau Ramree, Burma (sekarang Myanmar).

Kejadian dimulai pada saat pihak sekutu melancarkan serangan untuk merebut kembali pulau tersebut, dan membangun lapangan terbang untuk mendukung pertempuran utama di daratan.

Ilustrasi Pendaratan Pasukan Sekutu di Pulau Ramree (sumber: liputan6.com)
Ilustrasi Pendaratan Pasukan Sekutu di Pulau Ramree (sumber: liputan6.com)
Serangan tersebut berhasil mendesak sekitar 980 pasukan Jepang ke daerah rawa-rawa pohon bakau pulau itu. Tindakan ini dilakukan oleh pasukan Jepang, karena tidak sudi menyerah kepada tentara sekutu.

Hingga suatu malam di tanggal 19.02.1945, tentara sekutu mendengarkan jeritan-jeritan ketakutan dan surar-suara tembakan yang berasal dari kegelapan rawa-rawa. Tidak jelas apa yang dialami oleh tentara Jepang, namun yang pasti sesuatu yang mengerikan sedang terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun