Namun demi keamanan rahasia militer Soviet ke pihak musuh, dan memilih untuk menghancurkan kapal selam. Untungnya Zateyev berhasil naik ke permukaan dan berhasil selamat di perairan aman tanpa tersentuh pihak Amerika.
Dari hasil penyelidikan, kecelakaan tersebut disebabkan karena metode pengerjaan yang salah akibat buru-buru dan juga pengabaian prosedur kerja yang seharusnya tidak boleh dihilangkan.
59 tahun telah berlalu, dan seharusnya  dari pelajaran ini, Rusia harus lebih jujur, apakah peluncuran vaksin Covid 19 pertama di dunia telah melalui prosedur yang benar.
Memang betul, perkembangan teknologi Rusia sudah sangat jauh berbeda dari zaman dulu. Namun tetap saja, kesalahan terbesar di sini adalah bilamana politik 'jago-jagoan' telah menjadi motivasi utama dalam menjadi yang pertama di dunia.
Gengsi bukanlah alasan yang tepat untuk mempermainkan nyawa manusia. Bagaimana dengan pembaca jika seandainya Sputnik-V diiizinkan untuk digunakan di Indonesia?
Apakah keberhasilan Satelit Pertama, Sputnik-1Â ataukah kegagalan kapal selam nuklir, K-19Â yang menjadi alasan bagi anda untuk menggunakan vaksin Covid-19 pertama di dunia buatan Rusia ini?
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI