Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perkenalanku dengan Numerologi yang Membuatku Meraih Gelar MURI

14 Agustus 2020   15:19 Diperbarui: 14 Agustus 2020   15:30 2205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Suhu Dalong dan Penulis (sumber: dokumen pribadi)

Telpon berdering dari Lince, sahabatku, sesama aktivis organisasi Vihara. "Kho, mau galang dana untuk pusat meditasi, tidak? Kita undang Dr.Oliver Tan, yuk!" Kejadiannya berlangsung pada pertengahan tahun 2011.

"Siapa tuh?" tanyaku, yang kemudian dijawab oleh Lince dengan sangat-sangat lengkap.

**

"Power of Numbers" adalah nama ilmu yang ditemukan oleh Dr.Oliver Tan, Ph.D. Menggunakan filsafat Pythagoras dalam segitiga terbalik yang diciptakannya.

Segitiga Pythagoras (begitu istilah beliau) adalah sebuah metode yang dibuat untuk membaca karakter dan perjalanan hidup seseorang berdasarkan tanggal lahir.

Sebelum meluncurkan teori ini, beliau telah melakukan riset kepada hampir 700.000 nama dan telah membuka seminar dan kelas workshop di Malaysia, Singapura, dan Indonesia.

Professor hukum asal Malaysia ini menawarkan sebuah pola pikir yang berbeda terhadap ilmu metafisika, yakni dengan menggunakan angka tanggal lahir dan membentuk pola, untuk menganalisis karakter seseorang.

Singkat kata, jadilah kami mempertimbangkan Power of Numbers untuk diadakan di kota Makassar, namun sebelum mengundang nara sumber, saya sebagai ketua panitia merasa wajib untuk bertemu dan mengikuti workshop Prof. Oliver.

Foto Dr. Oliver Tan, Ph.D. dan The Power of Numbers (sumber; dokumen pribadi)
Foto Dr. Oliver Tan, Ph.D. dan The Power of Numbers (sumber; dokumen pribadi)
Berangkat berlima ke Kuala Lumpur, Malaysia bersama kawan, saya tidak berhenti ngakak dalam mengikuti kelas kocak yang dibawakan langsung oleh sang maestro ini. Intinya, memang beliau adalah seorang entertainer yang pantas diakui dengan ilmunya yang unik.

Sejak saat itu, saya dan beberapa kawan rajin mengundang beliau ke Indonesia dan mengadakan road show di berbagai kota. Dengan sendirinya, banyak perbincangan terjadi dan sayapun berkesempatan untuk berdiskusi secara privat dan menambah ilmu yang lebih dalam lagi atas pengetahuan beliau yang fantastis.

Merasa menjadi "Master of the Master," saya tidak pernah berhenti menyombongkan diri mengenai ilmu angka yang kukuasai.

**

Hingga akhirnya di suatu saat, saya bertemu dengan seorang Bhiksu yang bernama Suhu Dalong. Beliau adalah seorang warga negara Thailand yang bermukim lama di Taiwan, untuk belajar Buddhisme.

Meskipun seorang Biarawan, beliau adalah seorang "Bhiksu pelajar dan pengajar." Mendalami ilmu Tairopractice atau ilmu terapi tulang belakang dan memiliki banyak murid di seantero dunia, sayapun senang berdiskusi dengan beliau mengenai Buddhisme dan juga ilmu lain yang ia kuasai.

Foto Suhu Dalong dan Penulis (sumber: dokumen pribadi)
Foto Suhu Dalong dan Penulis (sumber: dokumen pribadi)
Hingga pembicaraan menyentuh ke "ilmu angka" yang beliau pahami, saya pun mengatakan, "oh ya, itu adalah 'The Power of Numbers', dan akupun mengusainya," ujarku kegirangan karena merasa telah bertemu dengan saudara seperguruan.

Alih-alih mempraktekkan angka dalam Segitiga Pythagoras, Suhu Dalong justru memadukan tanggal lahir dengan cara yang sedikit berbeda, yang kontan membuatku bingung.

Ilmu angka yang kupahami hanya satu, dan jelas bukan seperti apa yang dipaparkan oleh Suhu Dalong ini. Namun karena keterbatasan bahasa mandarin, aku hanya bisa mengira-ngira teori keseluruhan dari ilmu angka yang dimilikinya.

Disinlah saatnya mataku terbuka bahwa ilmu angka tidaklah sesempit daun kelor. Secara keseluruhan, ilmu angka ini bernama Numerologi. Jika dianalogikan dengan saudara kandungnya, Numerologi adalah ilmu Matematika yang luas.

Bedanya adalah Matematika merumuskan angka secara kuantitas, sementara Numerologi sendiri menyentuh angka secara kualitas, atau filsafat angka.

Sebagaimana matematika yang memiliki banyak kedisiplinan, seperti aljabar, geometri, trigonometri, dan lain sebagainya, Numerologi juga memiliki banyak disiplin ilmu yang berbeda, dan 'The Power of Numbers' hanyalah salah satu bagian dari ilmu Numerologi.

**

Seminggu kemudian, saya berlibur bersama keluarga ke Australia. Di Sydney, yang merupakan kota tempat persinggahan kami yang pertama, saya berjalan-jalan di daerah keramaian dekat Darling Harbour.

Sambil menunggu anak yang singgah berbelanja di sebuah toko musik, pandanganku tertuju kepada sebuah toko buku kecil di seberang jalan. Ada rasa ketertarikan dan akupun berjalan menuju kesana.

Sesampainya di dalam, entah apa yang mendorong langkah kakiku menuju ke sudut ruangan yang paling dalam, mengarah pada sebuah buku dengan judul "Numerology: Reveal Your Life Numbers, karangan William Field"

Tanpa pikir Panjang, aku pun membelinya.

Sepanjang perjalanan di Australia, buku kecil tersebut cukup erat dalam genggamanku. Aku meluangkan banyak waktu untuk membaca selama berada dalam bis wisata yang mengiringi kami.

Isinya mengenai filsafat dasar angka, dan rumus-rumus sederhana mengenai pemanfaatan matematika dalam pembacaan karakter manusia. Entah karena aku memang sudah memiliki dasar Numerologi, atau memang hobi dengan angka, buku yang tebalnya hanya 77 halaman itu, dapat kulahap dalam waktu sekejap.

Bagi diriku, pertemuan dengan buku pertama mengenai Numerologi, membuatku sadar, bahwa Numerologi adalah sebuah ilmu yang sangat luas. Menguasai satu atau dua teknik, rasanya belumlah cukup untuk memahami misteri dari angka-angka di sekitar kita.

**

Sejak saat itu, setiap kali berjalan-jalan ke luar negeri, aku selalu menyempatkan diri untuk mencari buku Numerologi keluaran terbaru. Hingga kini, sudah ada lebih dari 40 judul buku yang kulahap, dalam kurun waktu hampir sepuluh tahun terakhir.

Merupakan hal yang sulit, jika seluruh teori mengenai Numerologi aku telan bulat-bulat tanpa membentuk sebuah prinsip dasar dalam kerangka berpikir.

Foto Dr. Matthew Oliver Goodwin. (sumber: instagram @numerology_rights)
Foto Dr. Matthew Oliver Goodwin. (sumber: instagram @numerology_rights)
Diantara seluruh ilmu Numerologi, adalah buku-buku karangan Matthew Oliver Goodwin (1931 -- 1990) yang aku rasa sesuai paling sesuai dengan nalar logikaku. Beliau adalah seorang dosen matematika dari Massachussets Institute of Technology (MIT) yang mendedikasikan sisa hidupnya untuk mendalami Numerologi.

Bagiku, teori mengenai angka Numerologinya adalah permodelan terbaik dari semua disiplin ilmu yang pernah aku baca. Beliau berhasil memadukan berbagai rumus matematika dasar dengan filsafat angka sederhana yang membagi angka dalam bentuk grup energi (energy groups).

Oleh sebab itu, meskipun belum pernah bertatapan muka, namun apa yang diajarkan Goodwin pada buku-bukunya, itulah yang menjadi kiblat dari ilmu Numerologi yang aku kuasai.

Suatu waktu aku bertemu dengan sahabat lama Dr. Ponijan Liaw, yang juga guru public speakingku pada Asosiasi Pembicara Publik Professional (IPSA). Beliau menyarankanku untuk mengambil gelar MURI sebagai Numerolog Pertama di Indonesia.

Awalnya ragu, apakah titel ini bisa pas dengan pengetahuanku yang belum apa-apa dibandingkan dengan para Maestro Numerolog dunia? Ternyata setelah melalui akses yang dimiliki oleh Dr.Ponijan, aku baru tahu kalau Numerolog adalah profesi yang belum pernah ada di Indonesia.

Foto Penulis dan Dr. Ponijan Liaw (sumber: Instagram@ numerrology_rights)
Foto Penulis dan Dr. Ponijan Liaw (sumber: Instagram@ numerrology_rights)
Cukup kaget juga sih, karena Numerolog (Numerologist) sudah sangat populer di negara seperti Amerika Serikat, Australia, dan beberapa negara Eropa lainnya.

Jadilah aku menyertakan disertasiku mengenai filsafat angka dan teori Numerologi yang kukuasai kepada dewan juri yang mewakili Museum Rekor Indonesia. (MURI).

Alhasil gelar berada di tangan, dan pada saat itu, aku baru tahu, kalau ilmu angka ini sendiri, sebenarnya cukup lama beredar di Indonesia, hanya saja pakar-pakar angka yang lebih lihai dariku, enggan menyebutkan ilmu mereka sebagai Numerologi. Pada dasarnya, mereka lebih suka memberikan label sendiri, agar kelihatan eksklusif.

**

Bagi seluruh pakar angka di Indonesia, saya tidak pernah menyatakan bahwa dirikulah yang terhebat diantara semuanya. Prinsip dasar dan kerangka pemahamanku mengenai Numerologi masih banyak kekurangan.

Kepada seluruh peminat ilmu angka, gelar Numerolog Pertama di Indonesia, aku dedikasikan bagi anda semua. Numerologi terlalu luas untuk dikuasai oleh satu orang saja.

Hindarilah pikiran picik dan sifat yang angkuh, karena pada dasarnya, sebuah ilmu akan selalu berevolusi sesuai dengan perubahan zaman. Janganlah menjadikan ilmu ini sebagai alat untuk meruntuhkan mental apalagi mencari keuntungan dan ketenaran dengan cara yang tidak bertanggung jawab.

**

Selain itu, saya tidak pernah malu mengatakan bahwa Dr.Oliver Tan, Suhu Dalong, dan Alm. Matthew Oliver Goodwin adalah 3 sosok utama yang sangat berpengaruh dalam karirku sebagai Numerolog.

Sayangnya di luar sana, banyak murid-murid dari Dr.Oliver Tan yang tidak mengakui bahwa mereka telah belajar dari sang Professor ini, dan mengklaim bahwa Segitiga Pythagoras adalah ciptaan mereka.

Saya hanya ingin mengingatkan, "murid yang lupa akan gurunya, tidak pernah berhasil dalam kehidupannya."

**

Dalam keseharianku, aku bukanlah manusia yang berdedikasi penuh terhadap Numerologi. Aku masih manusia biasa yang mencari sesuap nasi melalui pekerjaan yang biasa-biasa saja.

Namun aku selalu menganggap bahwa Numerologi adalah sebuah ilmu yang sangat berguna untuk membentuk pribadi-pribadi dengan kualitas diri yang tinggi.

Siapapun masih memiliki kesempatan yang lebar untuk menjadi Numerolog, karena "yang petama" tidak harus menjadi "yang terbaik."

"Deret angka tak berujung, satu-satunya cara untuk menghentikannya, adalah dengan keterbatasan pengetahuan manusia." Rudy Gunawan

Semoga di suatu hari nanti, Numerologi akan menjadi cabang mata kuliah dari ilmu filsafat, sebagaimana yang sudah terjadi di Amerika Serikat dan Australia.

SalamAngka

Rudy Gunawan, B.A., CPS

Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun