Oleh sebab itu, meskipun belum pernah bertatapan muka, namun apa yang diajarkan Goodwin pada buku-bukunya, itulah yang menjadi kiblat dari ilmu Numerologi yang aku kuasai.
Suatu waktu aku bertemu dengan sahabat lama Dr. Ponijan Liaw, yang juga guru public speakingku pada Asosiasi Pembicara Publik Professional (IPSA). Beliau menyarankanku untuk mengambil gelar MURI sebagai Numerolog Pertama di Indonesia.
Awalnya ragu, apakah titel ini bisa pas dengan pengetahuanku yang belum apa-apa dibandingkan dengan para Maestro Numerolog dunia? Ternyata setelah melalui akses yang dimiliki oleh Dr.Ponijan, aku baru tahu kalau Numerolog adalah profesi yang belum pernah ada di Indonesia.
Jadilah aku menyertakan disertasiku mengenai filsafat angka dan teori Numerologi yang kukuasai kepada dewan juri yang mewakili Museum Rekor Indonesia. (MURI).
Alhasil gelar berada di tangan, dan pada saat itu, aku baru tahu, kalau ilmu angka ini sendiri, sebenarnya cukup lama beredar di Indonesia, hanya saja pakar-pakar angka yang lebih lihai dariku, enggan menyebutkan ilmu mereka sebagai Numerologi. Pada dasarnya, mereka lebih suka memberikan label sendiri, agar kelihatan eksklusif.
**
Bagi seluruh pakar angka di Indonesia, saya tidak pernah menyatakan bahwa dirikulah yang terhebat diantara semuanya. Prinsip dasar dan kerangka pemahamanku mengenai Numerologi masih banyak kekurangan.
Kepada seluruh peminat ilmu angka, gelar Numerolog Pertama di Indonesia, aku dedikasikan bagi anda semua. Numerologi terlalu luas untuk dikuasai oleh satu orang saja.
Hindarilah pikiran picik dan sifat yang angkuh, karena pada dasarnya, sebuah ilmu akan selalu berevolusi sesuai dengan perubahan zaman. Janganlah menjadikan ilmu ini sebagai alat untuk meruntuhkan mental apalagi mencari keuntungan dan ketenaran dengan cara yang tidak bertanggung jawab.
**