Sewaktu kecil, saya takut sekali dengan yang namanya hantu. Setiap kali ingin ke WC di malam hari, ibu selalu bangun untuk menemaniku. Pun halnya dengan kisah-kisah seram, bahkan Casper si hantu yang baik hati saja, mampu membuatku lari terbirit-birit.
Namun sekarang tidak lagi, mantan ketakutanku justru diekspresikan sebagai penulis spesialis 'dunia ghoib' di Kompasiana.
Beda lagi dengan Om Karel, adik ibuku ini pernah bersahabat dengan para hantu dan dedemit. Konon rumah tua yang didiami semasa kecil dulu, adalah rumah hantu, sehingga Bang Pocong dan Mba Kunti sering menemaninya sebelum tidur.
Namun setelah pindah rumah, justru ketakutan terhadap hantu semakin menjadi-jadi. Bagi Om Karel, jangankan rumah setan, tidur sendiri pun serasa berada di neraka.
Ketakutan terhadap mahluk dunia lain disebut dengan Phasmophobia. Gejala yang dialami bisa sesaat, pada usia tertentu, atau seumur hidup. Pun efek yang dirasakan bisa bermacam-macam, mulai dari merinding hingga pecah berkeping-keping.
Belum ada penelitian resmi yang menyatakan penyebab dari Phasmophobia ini. Ada yang mengatakan karena faktor trauma, seperti terlalu sering ditakut-takuti, namun ada juga yang mengatakan karena faktor genetik. "Pantas saja anaknya penakut, wong bapaknya juga penakut!"
Akan tetapi lebih banyak yang menyetujui bahwa fobia ini muncul tanpa adanya sebab yang pasti. Orang dengan Phasmophobia ini sering mengaku jika mereka memiliki indra ke-enam yang dapat terhubung dengan mahluk halus.
Kecemasan terhadap alam gaib membuat dirinya selalu merasa tidak nyaman dalam berbagai situasi, khususnya jika sedang sendiri, pada tempat sepi, bahkan jika hanya sedang terlintas ngeri. Saking parahnya, tubuh dapat menjadi kaku, lidah terasa kelu, tanpa alasan yang baku.
Perawatan terhadap Phasmophobhia terbagi menjadi dua kategori, yaitu terapi dan obat-obatan. Bisa menggunakan salah satu, namun bisa juga dua sekaligus.
Obat yang umum digunakan, sama dengan penderita gejala kehwatiran berlebihan lainnya, yaitu anti-depresan atau obat penenang. Sementara untuk terapi, metode Terapi Perilaku Kognitif, seperti konsultasi psikolog atau hipnoterapi dianggap yang paling mumpuni.
Nah, selain takut dengan mahluk halus, ada juga jenis fobia sejenis, yaitu Daemonophbia, Satanophobia, atau Hadephobia (takut akan neraka). Jenis fobia ini agak sedikit berbeda dengan Phasmophobia.