Astrologi Trading adalah ilmu ramalan bintang yang wajar dilakoni oleh para pembuat keputusan. William Delbert Gann, George Bayer dan JP Morgan merupakan tokoh yang sukses dalam finansial market melalui pendekatan ilmu ini.
Nama lain dari ilmu ini adalah Astronacci (Astrologi-Fibonacci). Basis kepercayannya adalah penggabungan ilmu ramalan bintang dan teori Fibonacci dalam memprediksi harga peredaran di pasar modal.
Astronacci memercayai bahwa waktu adalah elemen terkuat dalam penentuan pergerakan pasar. Prediksi naik turun harga dianalisis melalui siklus waktu yang dipengaruhi oleh unsur pergerakan benda langit, dan teori rasio emas dari deret Fibonacci yang menganalisis keharmonisan angka pada rasio 1.618.
Disebutkan dalam teori ini, bahwa harga bergerak berdasarkan sebuah pola terstruktur yang berulang. Rangkaian pengulangan ini lah yang dijadikan dasar indikator untuk perubahan tren penting di masa depan. Salah satu pola yang paling terkenal adalah pada saat bulan purnama, lebih banyak investor melakukan aksi akumulasi saham.
Secara umum, Fenghsui dan Astrologi China menjadi media yang terpopuler bagi pelaku pasar saham di negara Asia. Ramalan shio ramai berkumandang di jagad investor menjelang pergantian tahun. Pun dengan performa perusahaan-perusahaan yang terdaftar di bursa, semuanya dihubungkan dengan elemen hoki atau sial.
Adalah efek Numerologi China (Chinese Numerology Effect), yang sangat memengaruhi keputusan pasar modal di Tiongkok.
Numerologi China menggunakan sistem fonetik terhadap hoki dari angka. Sebagai contoh, angka 3 memiliki kesamaan dengan bunyi "kenaikan", angka 9 berarti "panjang umur", angka 6 memiliki arti "urusan lancar", dan angka 8 adalah "kemakmuran atau kekayaan."
Nah, angka-angka ini juga dianggap sebagai pembawa hoki pada investasi di pasar modal. Minat investor di Tiongkok lebih tinggi pada saham yang memiliki kode ticker angka 8. Begitu pula dengan waktu dan tanggal yang berhubungan dengan angka 3,6,8, dan 9.
Tentu hal ini hanyalah kepercayaan semata, namun karena sifatnya yang masif dengan pola terstruktur, maka sedikit banyak akan memengaruhi suplai dan permintaan, yang berbuntut kepada nilai saham itu sendiri.
Pun halnya dengan perdagangan pasar modal di Amerika, dimana angka 13 mampu memengaruhi pasar modal di negara paman sam ini. Jika angka 13 muncul, apalagi bertepatan dengan hari jumat (Friday the 13th), maka kesialan akan datang menerpa, karena minimnya minat dari investor untuk melakukan transaksi.
Bagaimana dengan Indonesia? Ternyata ada juga fenomena yang umum dikenal di negara kita.