Di kala itu, bersama dengan Suryohadiputro, dan Alamsyah Ratuprawiranegara, Soedjono termasuk dalam kelompok jenderal yang sering didatangi pengusaha, dan mendapat julukan Jenderal Finansial.
Ia juga dikenal sebagai orang yang memperkenalkan konglomerat Liem Soe Liong kepada Soeharto, sehingga akhirnya Liem menjadi sahabat baik sang Presiden di masa pemerintahannya.
Dengan potongan rambutnya yang gondrong, Soedjono lebih mirip seniman daripada Jenderal. Potongannya mirip penyanyi rok dan sangat jauh dari kesan klimis.
Mungkin hal ini juga seirama dengan kesan mistis pada dirinya. Jurnalis asing yang tidak memahami kultur Jawa sering terheran-heran melihat kiprahnya di pemerintahan.
Julukan Rasputin Indonesia tidaklah berlebihan, ia juga bahkan mendapatkan julukan lain, yakni Menteri Urusan Mistis.
Soedjono sering menyambut tamu dengan kaki telanjang di dalam ruangan yang hanya diterangi oleh cahaya lilin. Salah satu jurnalis asing pernah menulis; "Dia (Sudjono) pernah menerima duta besar negara Barat di ruangan yang gelap, dengan beberapa barang yang sepertinya mengandung kekuatan gaib menguar di cahaya yang remang-remang; dia mengenakan semacam kostum Jawa dan berjalan-jalan dengan kaki telanjang".
Dukun dan Penasihat Spiritual Soeharto.
Tingkah lakunya yang unik ini, tidak begitu saja datang dari sikap "semau gue," karena ia juga konon dikenal sebagai dukun yang handal dan merupakan penasihat spiritual Soeharto.
Awal pertemuan Soedjono dan Soeharto, memang tidak jauh-jauh dari urusan mistis. Mereka berdua adalah murid spiritual Soediyat Prawirokoesomo atau yang lebih dikenal dengan nama Romo Diyat.
Romo Diyat pernah mengatakan kepada Soedjono untuk menjaga Soeharto, karena "ia akan menjadi orang besar, di suatu hari nanti."