Sebelum masa pandemi, Virologi masih jarang terdengar. Namun sejak virus corona mengubah wajah dunia, ilmu yang memelajari virus ini menjadi terkenal. Ilmuwan yang menguasai Virologi, disebut dengan Virolog.
Kajian dan saran mereka terasa sangat penting, baik dari sisi medis, maupun saran kepada masyarakat umum mengenai cara menghindari infeksi virus.
Nah, apakah profesi Virolog ini akan dikenal, jika pageblug tidak menghantam dunia? Bagaimana jika ternyata ada binatang aneh yang tersembunyi tiba-tiba muncul di permukaan dan menyerang manusia?
Tenang, kita memiliki profesi yang disebut dengan kriptozoolog.
Sesuai namanya, Kriptozoolog adalah profesi yang memelajari Kriptozoologi, atau secara harafiah adalah hewan yang keadaannya belum terbukti.
Hewan-hewan tersebut bisa saja dinosaurus yang masih hidup, Yeti Manusia Salju dari puncak Himalaya, serigala jadi-jadian, hingga kucing hantu dari angkasa luar.
Dasar keilmuannya adalah menemukan kebenaran akan hewan yang eksis melalui legenda atau mitos rakyat setempat. Namun sebagaimana saintis pada umumnya, mereka memiliki tanggung jawab yang besar terhadap penjelasan ilmiah mengenai keberadaan mahluk tersebut.
Tidak jarang juga, apa yang hadir dalam kepercayaan turun-temurun, akhirnya harus menjadi ambyar akibat penemuan para kriptozoolog ini.
Yeti Manusia Salju.
Seperti pada kisah Yeti, salah satu Kiprid (hewan yang menjadi obyek penyelidikan Kriptozoolog). Mahluk misterius yang diyakini sebagai hewan primata asli pegunungan Himalaya ini, harus mengucapkan selamat tinggal kepada dunia nyata.
Yeti mulai terkenal sejak tahun 1832, setelah sebuah jurnal dari seorang penjelajah Inggris, B.H. Hodgson, menceritakan mengenai penampakan seekor mahluk bulu panjang dan gelap yang dilihatnya di Himalaya.