Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Merindukan Bakso Mas Wijaya di Masa Pageblug

15 Juli 2020   06:09 Diperbarui: 15 Juli 2020   06:11 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Bakso Mas Wijaya (kompas.com)

Ayo, coba, jajanan apa yang paling kamu sukai? Bakso, Siomai, Tahu tek, atau Mi ayam? Pertanyaannya, apakah jajanan yang dijual di pasar, sehat adanya?

Jika tidak, maka mengapa masih banyak penggemarnya?

Kalau penulis sih, sebenarnya tidak terlalu peduli dengan kebersihan yang terkandung di dalamnya. Kenapa? Rasa mengalahkan sehat.

Wuikkk, paling tidak sebelum masa pandemi lho.

Namun sayangnya, Bakso Mas Wijaya yang selalu nongkrong di depan toko, kini sudah tidak nampak lagi. Sudah 4 bulan lamanya, sejak pandemi merebak, Mas Wijaya yang murah senyum kini sudah tidak pernah hadir lagi.

Dulunya, setiap sore, Bakso Wijaya selalu menjadi pilihan para warga untuk singgah. Mulai dari Kang Ojol hingga mobil Mas Mersi.

Pun dengan penulis, minimal seminggu dua kali, pasti menikmati lezatnya bakso Mas Wijaya yang mungkin sudah dilumuri dengan pesugihan.   

Nah, berbicara mengenai kesehatan, memang betul bahwa jajanan makanan, termasuk salah satu sektor yang terkena dampak pandemi. Jangankan mas bakso, kafe bersih saja juga kehilangan pengunjung.

Waktu awal pandemi, keluarga masih sering memesan makanan via on-line, namun setelah pagebluk bertambah parah, pesanan via gawai pun dihentikan. Apa benar ya, jajan di luar bisa menyebabkan corona?

Seorang professor dan spesialis keamanan makanan dari North Carolina State, Amerika mengungkapkan belum ada hasil studi yang menyebutkan bahwa virus corona dapat menular via makanan, baik yang matang maupun tidak, seperti pada buah dan sayur segar.

Informasi resmi dari WHO mengatakan bahwa penularan utama dari virus corona adalah melalui cairan dari tubuh penderita (droplet). Selain itu, peluang hidup virus ini pada permukaan benda, seperti kemasan dan makanan itu sendiri juga sangat rendah.

Dengan demikian, terinfeksi virus corona melalui makanan yang dikonsumsi dari luar, juga sangat rendah. Oleh sebab itu, memesan makanan dari luar, masih relatif lebih aman dibandingkan makan di luar dan duduk berdesakan dengan pengunjung lainnya.

Namun, tetap saja kita harus waspada. Makanan yang disediakan di restauran ataupun jajanan, melalui proses interaksi dengan beberapa orang yang tidak dikenal.

Nah, disinilah kemungkinan terjadinya penularan, jika ternyata salah satu dari penyedia jasa makanan tersebut terinfeksi virus corona.

Untuk itu, maka ada beberapa tips untuk menikmati makanan dari luar di masa pandemi ini.

Pertama, makanan yang bersih biasanya akan sangat identik dengan kualitas penyedianya. Jangan mengambil resiko dengan memesan makanan dari sumber yang masih diragukan.

Kedua, hindari memesan makanan yang tidak dimasak dengan matang. Makanan yang sudah melalui proses masak hingga matang akan mematikan seluruh bakteri dan kuman di dalamnya.

Ketiga, jangan langsung disantap dari kemasan yang disediakan. Sebisa mungkin menggunakan peralatan sendiri yang lebih terjamin tingkat kebersihannya.

Keempat, setelah menyentuh kemasan, jangan lupa untuk mencuci tangan hingga bersih.

Kelima, lakukan kontak yang minimal dengan kurir, seperti ojek on-line ataupun penyedia makanan, seperti pelayan tempat memesan makanan.

Nah, bakso wijaya selalu dirindukan. Apakah jika ia hadir kembali di depan toko, penulis akan memesannya? Jujur, ngeri-ngeri sedap juga sih, karena di masa pandemi, ternyata sehat mengalahkan rasa.

Oh ya, ternyata kabar terakhir yang penulis dapatkan dari seorang pelanggan toko, bakso mas wijaya kini sudah bisa pesan-antar. Aman deh!

Bagaimanapun juga, soal makanan yang sehat atau tidak, kembali kepada bagaimana cara kita menyikapinya. Tidak perlu terlalu khwatir dengan pageblug, meskipun protokol kesehatan tetap harus diterapkan dengan disiplin.

Meskipun ada yang mengatakan bahwa memesan makanan dari luar sangat beresiko terinfeksi, maka penulis hanya bisa mengatakan, jauh lebih berbahaya makan makanan dari rumah tanpa cuci tangan yang bersih.

Referensi: 1 2

SalamAngka

Rudy Gunawan, B.A., CPS

Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun