Merupakan simbol untuk menarik rezeki masuk ke dalam rumah. Simbolisme ini datang dari legenda rakyat Tiongkok Kuno. Konon salah satu istri dari "8 dewa penyebrang sungai" (eight immortals) yang serakah, mencuri dan meminum ramuan panjang umur suaminya. Sebagai hukuman, ia kemudian dikutuk menjadi kodok yang berekor kecebong dan kelihatan sebagai kaki ketiga.
Aksesoris ini umumnya dapat diletakkan pada tempat dengan energi "kekayaan" yang hanya bisa dihitung melalui kompas Fengshui. Posisi letaknya pun tidak serampangan. Yang paling umum adalah diletakkan secara diagonal menghadap ke pintu masuk. Namun tidak jarang juga diletakkan di atas meja kerja. Â
Ciri Khas: Penampilan yang sangat mirip dengan kodok asli, hanya saja sekelilingnya selalu dihiasi dengan uang emas yang berhamburan. Pun pada mulutnya, selalu nampak menggigit koin emas.
Memasuki toko Fengshui, penulis dihadapkan dengan begitu banyaknya jenis barang yang dapat dibeli sesuai dengan fungsinya. Ke-6 mahluk astral yang dibahas, hanyalah merupakan sebagian dari sekian banyaknya jenis aksesoris Fengshui.
Harga yang ditawarkan pun bermacam-macam, mulai dari yang paling murah hingga beratus-ratus juta rupiah. Harga yang mahal biasanya karena bahan (seperti terbuat dari emas), hasil kerajinan tangan tingkat tinggi, hingga kepada "isinya" yang konon sudah melalui proses ritual.
Namun apakah aksesoris ini benar-benar berfungsi, harus kembali kepada setiap individu. Bagi mereka yang memercayainya, tentunya barang ini akan diperlakukan dengan penuh rasa hormat, sehingga menambah energi yang dimiliki.
Akan tetapi bagi yang tidak memercayainya, tidak salah juga memiliki barang-barang ini sebagai bagian dari hiasan rumah.
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS