Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Selamat Jalan Senyuman Indah Pramugariku, Seragam APD Tengah Menantimu

21 Juni 2020   11:24 Diperbarui: 21 Juni 2020   11:30 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa sih yang bikin kita merasa nyaman dalam penerbangan? Tentunya banyak hal, mulai dari posisi kursi, makanan yang disajikan, inflight entertainment, dan juga pelayanan para awak kabin kan?

Nah pelayanan akan sangat bergantung kepada siapa yang melayani, dalam hal ini tentunya sang pramugari andalan. Jujur saja, sebagai lelaki normal, adalah sebuah keindahan melihat para pramugari cantik berseliweran mengerjakan tugasnya dengan penuh keramahan.

Belum lagi sikap nan tulus melayani, suara nan merdu menjangkiti, serta senyuman yang menawan hati. Oleh sebab itu, tidak jarang banyak kisah romansa yang terciptakan di atas pesawat, dan beberapa kawan penulis yang beristrikan pramugari, telah membuktikannya.

Namun menjadi seorang pramugari, tentunya tidaklah mudah. Menghadapi 1001 jenis manusia yang menuntut pelayanan berbeda adalah hal yang susah untuk tetap menjaga emosi.

Pramugari dituntut untuk senantiasa melayani, terutama dalam situasi yang tidak menyenangkan. Sebuah kisah yang penulis alami membuktikan hal ini.

Dalam sebuah penerbangan domestik dari Jakarta ke Makassar, dengan menggunakan sebuah maskapai penerbangan yang terkenal dengan kisah seramnya, sekitar 20 tahun yang lalu.

Pada saat itu, maskapai kita memang sarat dengan protes atas penggunaan pesawat dengan tipe belasan hingga puluhan tahun. Siap-siap merenggang nyawa, rasanya harus menjadi salah satu syarat untuk menjadi penumpang di saat itu.

Alkisah menjelang petang hari, sekitar setengah jam sebelum pendaratan di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar. Sekelumit bau gosong menyengat tiba-tiba tercium. Sontak para penumpang yang terlelap mulai panik dan memanggil pramugari.

Usut punya usut, ternyata bau tersebut berasal dari pendingin udara. Kabar buruk! Penumpang panik! dan mulai berbisik-bisik. Namun apa yang dilakukan oleh sang pramugari adalah sesuatu yang patut diacungkan jempol.

Ia mengambil parfum wanitanya dari dalam tas, dan menyemprot ke arah sumber bau hangus. "Beres kan, sambil tersenyum indah, ia pun mengucapkan terima kasih."

Rasa panik kemudian berubah menjadi gelak tawa, dan para penumpang kembali tenang hingga pesawat mendarat dengan selamat. Keren Mba!   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun