Pencarian terhadap kehidupan lain di alam semesta yang luas, selalu menjadi impian yang tak pernah musnah. Keberadaan mahluk ekstraterestrial yang konon lebih cerdas, selalu menjadi bahan perdebatan yang tak pernah sudah.
Menarik untuk melihat betapa luasnya alam semesta ini, sehingga para saintis dan penggemar fiksi selalu muncul dengan konsep dan teori mengenai keharusan adanya sebuah peradaban lain di luar dari Bumi yang kita kenal.
Namun disisi lain, nalar sederhana kita juga akan selalu mempertanyakan, jika "Alien itu ada, dimanakah mereka?"
Penglihatan adanya 'Piring Terbang (UFO)', artefak pubakala semacam Stonehenge yang misterius, atau konspirasi Area 51 mengenai keterlibatan pemerintah Amerika Serikat (AS) atas kunjungan Alien, selalu menjadi legenda rakyat (urban legend) yang tidak pernah terbukti.
Bolehkah lantas kita menyatakan, bahwa mahluk hijau kecil yang lebih cerdas dari manusia ini, sengaja tidak ingin memperlihatkan diri? Jika iya, apa alasannya?
Apa karena mereka punya agenda tersembunyi untuk menguasai bumi? Atau mungkin sudah terikat kontrak dengan organisasi rahasia 'Men In Black?' Atau jangan-jangan, mereka memang tidak ada?
Teori vs realitas, itulah yang ingin disampaikan pada teori Paradoks Fermi (Fermi Paradox), yang hingga hari ini masih menjadi bahan diskusi dalam dunia sains yang belum terpecahkan. Ini adalah pertentangan defenitif diantara kepercayaan akan adanya Alien dengan keraguan karena tidak adanya bukti ilmiah keberadaan mereka.
Paradoks Fermi memiliki 3 landasan argumen: Â
Pertama, Ada miliran bintang di galaksi yang strukturnya mirip dengan matahari. Banyak dari bintang-bintang ini yang miliaran tahun lebih tua dari Bima Sakti.
Kedua, Berdasarkan kalkulasi para saintis, beberapa bintang memiliki kemiripan dengan bumi, sehingga ada asumsi bahwa memang ada mahluk lain yang telah mengembangkan peradaban yang jauh lebih cerdas.
Ketiga, Mahluk cerdas ini mampu menempuh perjalanan antar bintang yang masih belum bisa dilakukan oleh mahluk bumi.
Nah, berdasarkan landasan ini, Paradoks Fermi yang pertama kali dicetuskan oleh Enrico Fermi, yang juga dikenal sebagai bapak 'Bom Atom' pada tahun 1950an, menyatakan;
 "Jika memang benar-benar ada kehidupan lain lebih canggih di luar bumi, di mana mereka semua? Kenapa tak satupun yang menemui manusia?"