Pagi ini aku mendapat titipan artikel dari seorang Kompasianer, yang kukenal sebagai seorang Vlogger, Youtuber, Blogger, dan juga pengusaha kuliner, bernama Mas Nawir. (Menyingkap Rahasia Angka di Kompasiana - baca disini)
Masih diselimuti rasa kantuk, mata terbelalak membaca frasa;
"Deretan angka membentuk bilangan yang bisa digali sebagai pengetahuan. Bahkan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan angka disebut sebagai ilmu pasti. Pasti dengan hitungannya, meskipun secara tersirat tak memberikan kepastian dalam pemaknaan yang lebih dalam."
Lebih lanjut, Mas Nawir kemudian menjabarkan pemahaman angka dari sisi ilmu pasti, pola kultural, sudut pandang agama, dan juga kehidupan sehari-hari. Mantap Mas!
Telah banyak aku dapatkan permintaan untuk mengupas ilmu Numerologi secara sederhana, meskipun ilmu ini sebenarnya memang sangat sederhana, dan tidak perlu diajarkan lagi.
Mas Nawir melalui artikelnya, telah membuktikan bahwa ia mampu melakoni ilmu angka berdasarkan pemahamannya sendiri. Apapun yang muncul dari setiap pikiran dan oretan tangan beliau, adalah benar adanya.
Angka adalah bahasa universal. Kuantitas adalah ilmu pasti, dan manusia mengenalnya jauh sebelum memahami literasi. Kebutuhan angka merupakan kebutuhan dasar dan telah berada dalam program kognitif dasar manusia.
Namun demikian, angka dapat menjadi hal yang tidak pasti, jika ditilik dari sisi kualitas. Beberapa kebudayaan menempatkan angka-angka terpilih pada posisi yang lebih terhormat, dibandingkan angka lainnya.
Pun manusia sebagai mahluk individu juga memiliki hubungan pribadi yang beriringan dengan perasaan suka atau tidak suka terhadap angka tertentu. Namun jika ditanyakan, kebanyakan dari mereka tidak mengetahui jawaban yang pasti mengapa mereka menyukai atau tidak menyukai angka tersebut.
Lebih dalam lagi, setiap manusia juga mempunyai defenisi terhadap angka. Angka 1 memiliki makna sebagai kepemimpinan bagi si Ali, sementara si Budi mengatakan bahwa angka 1 mengingatkan dirinya pada ke-Esa-an sang Pencipta.
Dengan demikian, meskipun angka adalah sebuah hal yang pasti, namun perasaan seseorang terhadap makna angka adalah berbeda adanya. Disinilah awal dari pemahaman ilmu Numerologi.
Numerologi adalah ilmu yang melihat angka dari sisi filsafat, yang biasa saya sebut dengan istilah energi angka. Disebut sebagai energi, karena setiap angka memiliki kekuatan untuk memengaruhi pikiran, perasaan, dan tindakan seseorang.
Untuk itu, belajar Numerologi bukanlah hal yang sulit, namun ada 3 syarat utama yang harus dilakoni terlebih dahulu;
Pertama:Â Anda harus memiliki ketertarikan bahwa setiap angka memiliki makna kualitas dan bukan hanya kuantitas saja. Jika anda menganggap ilmu ini adalah omong kosong dan tulisan saya adalah sampah, maka silahkan diabaikan, dan anda tidak memiliki ketertarikan.
Kedua:Â Ubah pola pikir sebagai seorang filsuf yang melihat angka layaknya sebuah fenomena kehidupan yang dapat memberikan contoh bagi diri kita dalam melakoni kehidupan.
Ketiga: Anda tidak takut salah, karena pada dasarnya setiap angka telah memiliki artinya sendiri dengan anda dalam hubungan yang sangat pribadi. Beberapa Numerolog mengatakan bahwa makna angka harus dihapal layaknya ilmu pasti, namun bagi diriku, makna angka hanya perlu diserapi dan diresapi.
Langkah selanjutnya, buatlah daftar angka 1 hingga 9 beserta arti yang anda pahami menurut versi pribadi. Mengapa hanya angka 1 hingga 9? Karena pada dasarnya kesembilan simbol inilah yang mewakili angka secara komprehensif.
Mudah bukan?
Sejarah Numerologi telah ada sejak Pythagoras mencetuskan bahwa angka adalah kekuatan yang membentuk dunia melalui jiwa dan raganya. Numerologi klasik adalah sebuah ilmu filsafat yang bertautan dengan angka.
Barulah pada tahun 1917, setelah seorang wanita yang bernama L Dow Balliet, menerbitkan sebuah buku berjudul: The Philosophy of Numbers: Its Tones and Colors, disanalah ilmu Numerologi berkembang dan eranya Modern Numerology mulai dikenal.
Sejak saat itu, beberapa Numerolog mulai mengembangkan perhitungan layaknya rumus matematika beserta beberapa penelitian mengenai hasil perhitungan dan hubungannya dengan karakter manusia.
Untuk ilmu Numerologi yang lebih dalam, anda harus belajar rumusan angka dan huruf A-Z yang terkonversi kedalam bentuk angka beserta pola penggabungannya. Â
Penjumlahan tanggal lahir mencerminkan Life Path, atau tujuan hidup (takdir). Penjumlahan nama kelahiran mewakili Ability, atau kemampuan (nasib). Penjumlahan huruf hidup (vocal) pada nama, mencerminkan motivasi. Penjumlahan huruf mati (konsonan) pada nama merujuk kepada karakter, dan seterusnya.
Sekali lagi, terima kasih kepada sobatku, Mas Nawir yang telah membuktikan bahwa dirinya telah mampu memahami ilmu Numerologi dengan mudah melalui pemahamannya sendiri. Semoga ilmu Numerologi dapat berkembang dan tidak dipandang sebagai ilmu gaib semata.
Jika Mas Nawir, sang "Tukang Siomay" saja bisa, mengapa anda tidak?
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H