Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

3+1 Jimat Penangkal Corona dari Jepang yang Mendunia

3 Juni 2020   06:53 Diperbarui: 3 Juni 2020   06:49 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kalung Shut-Out. Sumber: Tribunnews.com

Meski terkesan malu-malu kucing, bukan rahasia lagi jika cukup banyak orang yang meyakini bahwa jimat dapat menjadi solusi instan yang mampu mengubah keadaan.

Jenis dan manfaatnya pun berbeda-beda, ada untuk kekayaan, ada untuk jodoh, dan ada juga untuk kesehatan. Pun dengan mewabahnya virus Corona yang bikin kelabakan, hingga membuat warga Jepang mencoba berbagai jenis solusi alternatif agar dapat terhindar dari setan Corona yang mendunia ini.

Jimat Putri Duyung AMABIE

Pilihannya tidak jatuh kepada gaya hidup sehat atau obat-obatan tradisional, namun pada sebuah jimat yang bernama Amabie.

Dengan bentuk yang menyerupai putri duyung, mitos jimat ini sebenarnya telah lama beredar di Jepang, yaitu sejak tahun 1846. Konon waktu itu, ada seorang pejabat pemerintah di Provinsi Higo (Kumamoto) yang bertemu dengan sosok menyerupai putri duyung berwarna hijau yang muncul dari laut.

Mahluk hijau yang memperkenalkan diri sebagai Amabie itu, meramalkan dua hal kepada sang pejabat, yaitu, Jepang akan memasuki masa panen berlimpah dalam waktu enam tahun ke depan, dan munculnya pandemi yang akan menghancurkan negara itu.

Namun sang Amabie yang baik hati juga memberikan solusi. Caranya adalah wujud / gambar Amabie harus disebarluaskan kepada sebanyak mungkin warga.

Sang pejabat kemudian menerbitkan berita tersebut di surat kabar lokal pada waktu itu, dan disertai dengan wujud Amabie dalam cetakan kayu. Sejak saat itu, Amabie pun menjadi bagian penting dalam masyarakat Jepang.

Selang 174 tahun kemudian, pada saat Corona datang melanda, wujud ini tiba-tiba menjadi viral di media sosial. Masyarakat Jepang yang masih hidup dengan mitos nenek moyang, kemudian menyebarluaskan wujud ini dengan harapan agar pandemi ini dapat segera berakhir.

Selain menyebar luaskan wujud Amabie ini di dunia maya, puluhan ribu gambar profil pada medsos juga bertebaran. Para pedagang tidak mau kalah dengan memproduksi ratusan produk merchandise Amabie ini, bahkan beberapa orang jepang juga mendandani hewan peliharaanya menyerupai Amabie.

Gambar Jimat Amabie. Sumber: bbc.com
Gambar Jimat Amabie. Sumber: bbc.com
Jimat Anak Anjing INGOHYOTAN

Masih dari Jepang, tepatnya di kuil Yasaka, kota Yamaga, Kyoto. Pada hari Senin 27.04.2020, seorang pendeta tertinggi Shinto memimpin doa sambil membagi-bagikan jimat anak anjing Ingohyotan yang merupakan replika dari jaman Edo

Isi dari doa adalah memohon kepada Tuhan untuk melindungi mereka dari bencana nasional dan berharap jimat Ingohyotan tersebut dapat melindungi diri mereka dari ancaman virus.

Menurut sang pendeta, sebelum ke kuil, ia telah memberikan seekor anak anjing "utusan surga" meminum sake sebagai ungkapan rasa terima kasih. Setelah itu, sang anak anjing kemudian menghilang pergi untuk mengusir wabah Corona.

Gambar Ingohyotan. Sumber: tribunnews.com
Gambar Ingohyotan. Sumber: tribunnews.com
Jimat Berbayar kuil IZUMO TAISHA

Tidak mau kalah dari kuil Yasaka, kuil Izumo Taisha yang berada di prefektur Shimane ternyata sudah membuktikan kesaktiannya, dengan menjadikan Shimane sebagai salah satu dari tiga prefektur di Jepang yang bebas Corona.

Sontak prestasi ini membuat kuil tersebut menjadi terkenal dengan jimatnya yang dapat dibeli. Bagi warga yang tinggal jauh, atau sedang menjalani masa karantina, jimat ini dapat dimiliki melalui pesanan pos.

Agar lebih afdol, warga dapat mempercepat keinginannya lewat doa berbiaya. Biaya doa dan jimat bervariasi mulai dari 5.000, 8.000, hingga 10.000 yen. Tentunya semakin tinggi biayanya, semakin manjur doanya.

Cukup tuliskan nama, alamat, tanggal lahir, nomer telpon, dan biaya doa dalam surat. Jangan lupa untuk mengirim uang ke nomer rekening yang telah disediakan.

Jika anda punya pertanyaan silahkan hubungi kantor administrasi kuil Izumo Taisha melalui nomer telpon 0853-53-3100 namun hanya menggunakan bahasa Jepang saja.

Sepertinya Jepang akan menjadi negara pertama yang bebas Corona. Bagaimana tidak, fenomena jimat urusan Corona bukan hanya milik pendeta dan kelenteng saja, namun jimat juga diproduksi secara masif melalui penelitian ilmiah.

Adalah kalung yang bernama Shut Out yang dipercayai dapat melindungi badan dari serangan bakteri dan virus. Toamit selaku produsen kalung mengklaim produknya "terbukti secara eksperimental efektif memblokir partikel dan bakteri yang ada di udara, serta berbagai virus epidemi, mengurangi kemungkinan terinfeksi atau menginfeksi orang lain."

Namun hal ini dibantah oleh dr. Haekal Anshari yang mengatakan bahwa kalung tersebut tidak memiliki manfaat. "Jika kalung tersebut memiliki kandungan Clorin, maka disinfektan bukan untuk digunakan ke permukaan mahluk hidup, namun untuk membersihkan, menghambat, dan membunuh kuman atau virus di permukaan benda mati."

Ia juga mengatakan bahwa kadar rendah klorin dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan, menimbulkan batuk, nyeri tenggorokan, iritasi kulit dan mata, serta gatal-gatal, seperti yang dilansir dari Kompas.Com.

Kalung Shut-Out. Sumber: Tribunnews.com
Kalung Shut-Out. Sumber: Tribunnews.com

Hal senada juga diungkapkan oleh seorang ahli Virologi dan Imunologi Hong Kong, Dr. Ariane Davidson. Ia menyebut bahwa produk kalung Shut Out ini tidak dapat melindungi diri dari virus saluran pernapasan.

"Alat ini dikenakan di leher Anda, jauh dari hidung dan mulut Anda yang mana merupakan portal utama untuk infeksi COVID-19. Kalau pun Anda mendekatkan alat ini ke wajah Anda, bahan aktifnya, klorin dioksida, akan menyebabkan iritasi pernapasan dan mata yang parah serta kulit terbakar, karena sangat korosif," lanjutnya.

Fenomena jimat penangkal Corona bertumbuh seiring dengan perasaan frustasi yang muncul. Disaat manusia sadar bahwa ada kekuatan alam yang tidak bisa dilawan, maka menyerahkan diri sepenuhnya kepada sang Pencipta adalah wajar.

Namun kesaktian dari jimat, hanya dapat dinilai dari pemakainya saja. Nah apakah pembaca mengetahui jimat sakti yang dapat menangkal virus Corona? Atau ada cerita yang terkait dengan kepercayaan lokal terhadap hal ini? Silahkan dibagikan pada kolom komentar untuk menambah wasana pada artikel ini.

Sumber: 1 2 3 4 5

SalamAngka

Rudy Gunawan, B.A., CPS

Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun