Namun pada manusia normal, garis ini juga ditemukan pada anak-anak yang mengalami kesulitan serius dalam belajar, menulis, membaca, dan pemahaman umum lainnya.
Bukan hanya itu, peneliti juga menemukan fakta bahwa mereka yang memiliki Garis Simian dan Garis Sydney juga memiliki potensi terkena penyakit Alzheimer, Diabetes Melitius, dan Leukimia.
Lembaga riset penyakit anak-anak di Sydney, Australia melakukan penelitian mengenai hubungan garis telapak tangan dengan penyakit leukemia.
Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Margaret Menser dan Dr. Purvis Smith itu melibatkan 100 anak sehat dan 25 anak yang menderita leukemia, baik akut maupun kronis.
Hasilnya ditemukan, sebanyak 36% dari anak-anak sakit itu memiliki Garis Sydney pada telapak tangannya. Sedangkan, hanya 13% dari anak yang sehat, yang memiliki garis tersebut.
Meskipun belum bisa dipastikan secara akurat, namun paling tidak penelitian ini dapat digunakan para dokter dalam membuat diagnosis awal.
Ilmu Palmistry dunia kedokteran tidak hanya melakukan penelitian terhadap garis tangan saja. Kondisi Kesehatan juga dapat dilakukan melalui pengamatan jari, kuku, dan kulit pada telapak tangan.
Penelitian pada jurnal Arthritis dan Rheumatism pada tahun 2008, mengungkapkan bahwa wanita dengan pola "maskulin" memiliki jari manis lebih panjang dari jari telunjuknya.
Selain itu, ciri khas seperti ini juga berhubungan dengan penyakit osteoarthritis (permasalahan sendi), serta resiko kanker payudara pada wanita.
Selain itu, penelitian lainnya yang diterbitkan dalam British Journal of Cancer pada tahun 2010, menemukan fakta bahwa pria dengan jari telunjuk lebih panjang dari jari manis lebih beresiko 33% menderita kanker prostat dibandingkan dengan pria yang jari telunjuknya lebih pendek.
Meskipun belum pasti, namun para peneliti meyakini bahwa jari manis yang lebih tinggi yang merupakan ciri khas pria berhubungan dengan hormon Testosteron. Sebaliknya, jari telunjuk yang lebih tinggi menunjukkan hormon Estrogen yang lebih besar.