Era Victoria (1837-1901) adalah masa keemasan emporium Inggris. Pada waktu itu, agama Kristen adalah bagian dari identitas Inggris. Namun sejarah mencatat ada sejumlah kecil orang yang mengubah kepercayaannya dan kemudian menjadi Mualaf.
Pada artikel ini, ada kisah menarik dari 3 warga yang menganut Islam dan kemudian dikenal sebagai pionir tokoh Muslim di Inggris. Mari kita simak kisahnya.
Abdullah Quilliam: Pendiri Masjid Pertama di Inggris Raya
William Henry Quilliam adalah pengacara yang resmi masuk Islam pada saat 31 tahun, ketika ia berbincang-bincang soal agama di Tangiers, Maroko. Menurutnya, "Islam masuk akal dan logis, saya merasa tak bertentangan sama sekali dengan keyakinan yang saya anut."
Pengalaman spiritualnya terjadi pertama kali pada saat melihat orang-orang Maroko salat diatas kapal feri pada tahun 1887. "Saya sangat terkesan dengan wajah teduhnya, meskipun angin kencang membuat kapal terombang-ambing"Â Demikian ungka Quilliam.
Meskipun tidak ada keharusan mengganti nama muslim, Quilliam tetap merubah namanya menjadi Abdullah. Pada saat kembali ke Inggris di tahun 1887, ia menjadi Dai dan berperan penting dalam perpindahan agama untuk sekitar 600 orang di seluruh Inggris.
Baca Juga: Lady Evelyn Ditanya Paus, "Kamu Katolik? Bukan, Saya Muslim"
Ia juga dikenal sebagai orang yang mendirikan masjid pertama di Inggris, di dekat Liverpool.Â
Abdullah Quilliam judul merangkum aspek-aspek agama Islam yang ia beri judul Faith of Islam. Ratu Victoria meminta agar pamflet ini diterjamahkan ke 13 bahasa dan memesan enam eksemplar untuk keluarga kerajaan.
Atas izin dari sang Ratu, pada tahun 1894, Sultan Kekaisaran Utsmaniyah mengangkat Quilliam sebagai Syekh untuk Inggris Raya, dan sekaligus memberikan peranan penting baginya di komunitas muslim Inggris pada zaman itu.
Pada waktu itu, banyak warga Muslim di Liverpool yang mendapatkan perlakuan buruk. Sebagai Syekh, Quilliam suka membantu kalangan muslim ini untuk mendapatkan perlakukan yang adil.