Pada saat itu, kakek penulis baru saja meninggal, dan keluarga merasa perlu untuk mengundang seorang pendeta Tao untuk memimpin acara kerohanian, agar almarhum dapat tenang di alam surga.
Tidak banyak memori yang penulis ketahui, karena usia yang masih sangat muda pada saat itu, namun yang penulis ingat, Tuan Zhang ini memiliki segudang "ilmu" yang tidak biasa, termasuk berbicara dengan almarhum sang kakek.
Ia bahkan bisa mengetahui jumlah uang dalam kantong kakek sesaat sebelum beliau meninggal.
"32.150 rupiah, harap dibagikan kepada seluruh anak anak, dengan perincian bla-bla-bla."Â Alhasil uang yang dibagikan itu kemudian dijadikan jimat kesuksesan bagi seluruh keluarga.
Selain itu, Tuan Zhang ini juga memiliki kelebihan untuk membaca petunjuk alam dan tanda-tanda langit. Bayangkan, pada saat merubah batu nisan kakek, sang Maestro ini mengambil paku dan palu, untuk menyuil tulisan pada batu nisan.
Setelah meminta seluruh anak dan cucu bersujud di depan makam kakek, Zhang Shien Shen kemudian memukulkan paku dengan palu di tangan sebanyak dua kali.
Bagaikan Dewa Thor dalam film the Avengers, dua kali ketokan, mendatangkan dua kali kilatan petir di tengah cuaca yang tiba-tiba mendung. Aneh bin ajaib, setelah prosesi selesai, langit kembali cerah seperti semula.
Namun yang paling menarik adalah kisah dari Zhang Shien Shen yang mengusir setan dalam tubuh anak seorang sahabat ayahanda. Caranyapun sederhana, tidak serumit film Hong Kong.
Mendekati sang anak yang kerasukan, memegang kepalanya, mulut berkomat-kamit, hasilnya sang anak kembali normal dalam hitungan detik.
Penulis tidak ingin menimbulkan gagal paham. Setiap pembaca mungkin memiliki keyakinannya sendiri, yang jelas artikel ini dibuat apa adanya, tanpa adanya opini yang mengikuti.
Mengambil makna dari tulisan Romo Bobby, penulis setuju bahwa eksorsisme adalah bentuk pelayanan rohani untuk membebaskan kuasa kegelapan. Bahwa tugas mulia ini hanya dapat dijalankan oleh orang-orang terpilih oleh sang Kuasa.