Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dua Sisi Indigo Roy Kiyoshi, Supranatural atau Metafisika?

8 Mei 2020   19:57 Diperbarui: 8 Mei 2020   20:15 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Contoh jenis ilmu ini adalah: Fengshui (tata-ruang), Palmistry (membaca garis tangan), Face Reading (membaca wajah), Metafisika Shio, dan dari ilmu kedokteran adalah pengobatan China dan Jamu dari Indonesia.

Ilmu ini dapat dipelajari, karena adanya tata-cara dan aturan yang berlaku. Beberapa negara, seperti Singapura, Malaysia, Amerika Serikat, dan Australia telah memiliki kurikulum ini, baik dalam bentuk pelatihan informal, maupun sebagai bagian dari kurikulum pendidikan formal.

Supranatural adalah kemampuan yang dimiliki oleh beberapa orang tertentu yang diyakini dapat berhubungan dengan alam lain. Istilah Indigo adalah hal yang paling umum melekat pada kemampuan supranatural.

Ilmu ini diyakini berada pada talenta, atau bisa juga karena bakat yang turun menurun. Konon kabarnya bisa dipelajari, namun hanya bagi yang "berjodoh" atau yang memiliki keinginan yang kuat.

Roy Kiyoshi yang dikenal sebagai anak indigo, tentu termasuk kedalam kategori Supra Natural ini.

Foto bersama Roy Kiyoshi dan Kawan dari Medan. Sumber: Dokumentasi Pribadi
Foto bersama Roy Kiyoshi dan Kawan dari Medan. Sumber: Dokumentasi Pribadi
Penulis masih mengingat pertemuan 4 tahun lalu bersama Roy Kiyoshi.

Pertemuan terjadi atas inisiasi kawan di Medan yang mengadakan acara seminar bersama Roy Kiyoshi sebagai nara sumber. Tawa dan canda meramaikan suasana acara makan malam bersama.

Pertukaran ilmu terjadi secara singkat. Beliau tertarik dengan ilmu Numerologi, yang sempat dijelaskan secara singkat oleh penulis. Namun sayangnya, tidak ada acara "ramal-meramal" dalam pertemuan yang relatif singkat tersebut.

Sisi positifnya, penulis beranggapan bahwa tidak ada "hal buruk" yang ingin disampaikan oleh para Dewa-Dewi. Tidak ada "bau" yang tercium yang berasal dari "karma" penulis.

Pandangan penulis terhadap Roy Kiyoshi, beliau adalah sosok yang santun dan pandai membawa diri. Mengenai pertanyaan, mengapa ia sampai mendapatkan musibah psikotropika? Hmmmm....

Mungkin saja, prinsip keterbatasan juga berlaku di alam Dewa-Dewi.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun