Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengenang Didi Kempot, Mengenal Iskemia

5 Mei 2020   13:15 Diperbarui: 5 Mei 2020   13:17 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Didi Kempot. Sumber: Dream.co.id

Berita duka menyelimuti blantika musik Indonesia, Didi Kempot sang maestro dengan julukan The God Father of Brokenheart telah pergi meninggalkan kita semua.

Kepergian Didi sangat mengejutkan, menurut kakak kandungnya, Lilik, Didi Kempot masih beraktivitas seperti biasa sebelumnya.

Belum ada pernyataan resmi mengenai penyebab kematian Didi Kempot, namun spekulasi yang beredar bahwa Didi meninggal akibat kelelahan.

Lilik menyebutkan, bahwa akhir-akhir ini, adiknya itu sedang melakukan banyak kegiatan. Lantas bagaimana kelelahan dapat menyebabkan seseorang meninggal dunia?

Melansir dari Kompas: Bagaimana kelelahan bisa menyebabkan kematian, dr. Alan Yeung, direktur medis di Stanford Cardiovascular Health, mengatakan bahwa seseorang yang memiliki tingkat stress tinggi akan mengalami peningkatan irama jantung dan tekanan darah.

Kedua hal ini yang memicunya banyaknya kematian akibat kelelahan. Sebenarnya kematian akibat kelelahan, kasusnya cukup jarang, kecuali bahwa sebelumnya telah memiliki riwayat kesehatan yang kurang bagus, khususnya penyakit jantung.   

Namun dalam hal Didi Kempot, lebih lanjut menurut Lilik, bahwa adiknya itu tidak pernah memiliki riwayat sakit, tidak pernah masuk rumah sakit, bahkan jarang ke dokter.

Namun penelitian juga mengatakan, meskipun tidak memiliki riwayat sakit jantung sebelumnya, kondisi stres berkepanjangan dan iskemialah yang menyebabkan resiko kematian akibat penyakit jantung meningkat.

Istilah yang masih jarang terdengar, namun telah merengut banyak nyawa, Iskemia adalah suatu keadaan kurangnya aliran darah ke organ tubuh tertentu, sehingga suplai oksigen menjadi berkurang.

Iskemia kemudian menyebabkan defisiensi nutrisi dan okisgen pada organ tubuh yang membantu proses metabolisme sel. Seluruh bagian tubuh rentan terhadap kondisi ini dan akibat fatal yang ditimbulkan adalah kematian sel.

Gaya hidup ditenggarai menjadi penyebab tingginya faktor resiko Iskemia. Bukan hanya bekerja berlebihan, namun kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, jarang berolah raga, atau kebiasaan mengkonsumsi obat-obatan psikotropika juga turut serta dalam peranan.

Sebelum semuanya menjadi terlambat, bagaimana mengidentifikasi bahwa kita ternyata adalah pengidap iskemia? Menurut sumber, ada 4 gejala yang patut diwaspadai, yaitu:

1) Gejala serangan jantung, 2) Gejala stroke pada otak, 3) Sering merasa nyeri pada tungkai bawah, dan 4) Sakit perut, mual dan muntah akibat mesenteric ischemia atau aliran darah yang berkurang ke usus kecil.

Meskipun demikian, tidak semua organ tubuh yang mengalami Iskemia akan menunjukkan gejalanya. Sebagian malah tidak menunjukkan gejala apa-apa atau Silent Ischemia.

Jika anda merasa bahwa Iskemia ini bisa mengancam kesehatan anda, maka sebaiknya dikonsultasikan ke dokter. Dokter akan mengambil beberapa tindakan yang dianggap perlu untuk mendeteksinya. 

Wawancara medis, pemeriksaan darah, Elektrokardiografi (EKG), untuk merekam aktivitas jantung, dan Ekokardiografi untuk melihat struktur atau bentuk jantung, hingga Angiografi untuk mengecek tingkat penyumbatan pada pembuluh darah, adalah rangkaian tingkat pendeteksian. 

Adapun pasien yang terdiagnosis mengidap Iskemia, biasanya diobati melalui obat-obatan yang membantu pengenceran darah, hingga kepada pembedahan yang membantu melenyapkan gumpalan massa yang menghambat peredaran darah.

Namun dibalik semua itu, pencegahan adalah pengobatan yang terbaik. Lakukanlah gaya hidup sehat sesuai dengan saran dokter agar terhindar dari gejala ini.

Berolahraga secara rutin, makan secara teratur, mengonsumsi makanan kaya serat dan antioksidan, beristirahat dengan cukup dan berkualitas, serta berhenti merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol.

Didi Kempot telah meninggalkan kita, namun tidak dengan warisannya. Apa yang dikenang, adalah sesuatu yang tidak akan lekang oleh masa. Selamat jalan Bang Didi Kempot, Sobat Ambyar akan selalu mengenangmu.

Sumber: 1 2 3

SalamAngka

Rudy Gunawan, B.A., CPS

Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun