Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kutukan Patung Kolonel Sanders itu Benar-benar Ada!

4 Mei 2020   20:30 Diperbarui: 4 Mei 2020   21:44 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Kolonel Sanders. Sumber: Mashed.com

Siapa yang tidak mengenal KFC, restoran ternama ini sudah menjadi sahabat di lidah, sejak penulis masih duduk di bangku SMP. Merupakan salah satu gerai waralaba terlaris dalam sejarah, ayam goreng yang disajikan tetap tak tergantikan.

Namun sayangnya kabar tak sedap meliputi pemegang merek KFC di Indonesia yang mengumumkan pemotongan gaji karyawan dan menunda pembayaran THR. Penyebabnya adalah operasional restoran cepat saji itu banyak yang tutup akibat pandemi Covid-19.

KFC memiliki sejarah yang panjang, dan semuanya berhubungan dengan sang pendirinya, siapa lagi kalau bukan Kolonel Sanders.

Terkenal sebagai pria yang pantang menyerah, berbagai jenis pekerjaan telah digelutinya. Mulai dari kuli, tukang parkir, penjual asuransi, pembantu hakim, hingga bidan persalinan.

Namun mungkin banyak yang belum mengetahui bahwa dibalik kegigihannya, sifatnya yang mudah meluap-luap menjadi salah satu kendala, mengapa ia sering bergonta-ganti pekerjaan.

Karirnya sebagai pengusaha dimulai, setelah ia membuka sebuah SPBU Shell dan sekaligus restoran kecil bagi supir truk yang melintas di sebuah area yang bernama "Hell's Half Acre", Kentucky. Tidak jauh dari situ, ada sebuah SPBU lain yang dimiliki oleh seorang pria bernama Matt Stewart.

Merasa tersaingi, Stewart melakukan cara kotor dengan mengecat iklan restoran Sanders. Mendapat kabar atas apa yang dilakukan oleh pesaingnya, Sanders bergegas ke sana bersama dua orang pejabat Shell.

Pertengkaran tak terhindari, baku tembak terjadi diantara mereka. Dalam peristiwa itu Stewart menembak mati seorang manajer Shell, sementara Sanders yang balas menembak, melukai bahu Stewart. Stewart kemudian diganjar 18 tahun penjara, sementara dakwaan terhadap Sanders dibatalkan, dengan alasan pembelaan diri.  

Karir bisnis sang kolonel mulai naik daun setelah ia berhasil menjual waralabanya yang pertama pada tahun 1952. Pada tahun 1964, Sanders menjual usaha KFC nya kepada John Brown Junior dan seorang milyuner bernama Jack Mass seharga 1 juta dollar plus gaji setiap bulan sebagai konsultan dan wajahnya sebagai merk usaha.

Meskipun tidak lagi menjadi pemilik, namun kecintaan Sanders terhadap restoran ini membuatnya masih sering "ikut campur". Ucapannya dikenal tajam, terutama ketika ia tidak suka dengan kualitas makanan yang disajikan oleh waralaba.

Sang kolonel yang terkenal diantara orang KFC sebagai seorang yang eksplosif dan suka memaki pun diakui olehnya "Saya memaki bahkan di hadapan kaum wanita atau siapapun, tapi entah bagaimana belum pernah ada yang tersinggung." Ujar Sanders seperti yang dikutip dalam profil The New Yorker pada tahun 1970.

Sang kolonel meninggal pada tahun 1980, meninggalkan warisan besar dalam sejarah kuliner dunia dan juga sifatnya yang terkenal tukang marah.

Konon kabarnya, setelah ia meninggalpun, ruh nya yang pemarah masih saja bergentayangan dan mengutuk sebuah tim baseball dari Osaka, Jepang, Hanshin Tigers yang memenangkan Seri Kejuaraan Jepang di tahun 1985.

Para fans yang gembira merayakan kemenangan tim favoritnya kemudian mengambil sebuah patung Kolonel Sanders dari KFC terdekat dan membuangnya ke sungai dari atas jembatan Ebisubashi di Osaka. Sayangnya mereka tidak tahu konsekuensi dari tindakan gegabah mereka.

Sejak saat itu, Hanshin Tiger tidak pernah lagi memenangkan Seri Kejuaraan. Penggemar olahraga kemudian menghubungkan kemalangan klub ini dengan kutukan arwah sang "jagonya ayam" tersebut.  

Tidak main-main selama 3 dekade, tidak sekalipun kejuaraan diraih, meskipun berhasil mencapai babak playoff pada tahun 2003, 2005, dan 2014, tetap saja kekalahan demi kekalahan datang menghantui.

Penggemar telah mencoba segala hal agar terlepas dari kutukan sang Kolonel, mulai dari ritual eksorsisme hingga menyewa penyelam professional untuk mengangkat patung tersebut pada tahun 2009.

Patung Kolonel Sanders yang diangkat dari sungai di Osaka. Sumber: japanesestation.com
Patung Kolonel Sanders yang diangkat dari sungai di Osaka. Sumber: japanesestation.com
Sayangnya, salah satu tangan dari Kolonel dan juga kacamatanya tidak dapat ditemukan lagi. Penggemar Tiger yang masih percaya akan kutukan ini, kerap terlihat meloncat ke sungai untuk mencari sisa tubuh yang belum ditemukan, meskipun sejak 2003, para ilmuwan telah melarang mereka untuk melompat ke sungai yang "penuh dengan lumpur beracun."

Nah jika patung Kolonel Sanders benar-benar dianggap sakti di Jepang, bagaimana dengan di Indonesia? Sebagian masyarakat kita menganggap bahwa patung "menganggur" memang mudah terisi oleh ruh-ruh gentayangan.

Namun tidak sedikit juga manusia yang memercayai bahwa patung tertentu dapat membawa keberuntungan. Nah siapa tahu saja, bisa dijadikan sebagai penglaris, sehingga tidak perlu mengambil langkah drastis?

Bagaimana komentar Kompasianer terkait patung Sang Kolonel dan kutukannya? Silahkan menambah wawasan normal dan paranormal pada kolom komentar.

Sumber: 1 2 3

SalamAngka

Rudy Gunawan, B.A., CPS

Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun