Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

5 Perusahaan Terkenal Ini, Turut Serta dalam Kekejaman Perang NAZI

4 Mei 2020   13:17 Diperbarui: 4 Mei 2020   13:25 968
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perang selalu membawa sejarah kelam. Tragedi kemanusiaan sering dihubungkan dengan nilai dari peperangan itu sendiri. Mengabaikan perjuangan suci yang seyogyanya didengungkan oleh para pencetusnya, aksi teror yang dihasilkan justru menjadi sorotan.

Tokoh utama, faham yang dianut, dan simbolisme pemersatu kemudian dianggap sebagai hal terlarang. Demikian pula dengan Adolf Hitler dan NAZI yang menjadi sangat sensitif di zaman sekarang akibat kekejaman perang yang pernah dilakukan.

Sejarah mencatat, pelanggaran berat terhadap kemanusiaan adalah alat propaganda bagi NAZI untuk menjadi negara yang ditakuti. Berprinsip bahwa bangsa Arya adalah yang terpilih, genosida dalam holocaust menjadi sebuah keniscayaan yang harus dilakukan.

Bangsa Eropa yang mengalami sejarah kelam atas kekejaman NAZI pada saat perang dunia II (PD II) kemudian menganggap atribut NAZI adalah sebuah olok-olokan tak lucu terhadap nilai kemanusiaan.

Adalah merupakan hal terlarang, meskipun tidak bagi bangsa Asia dimana sejarah kekejaman PD II lebih banyak terhubung dengan aksi tentara imperial Jepang. Oleh sebab itu, NAZI dan atributnya menjadi hal yang tidak terlalu sensitif.

Institute for Security and Development Policy Non-Research Fellow, Elliot Brennan mengungkapkan bahwa "mayoritas warga negara Asia tak 'berbagi' sejarah yang sama tentang Nazi seperti cara warga di negara Eropa."

Brennan mengatakan bahwa warga Asia menganggap segala macam pakaian dan aksesori yang berbau Nazi adalah nuansa gaya punk atau anti-kemapanan dibanding arti sejarah kelam yang terkandung.

Sebagai contoh, Brennan mengatakan "Nazi chic itu kini lebih dikenal sebagai ekspresi dari subversi, dan para pemakainya di Asia sebagian besar tak tahu tentang dasar-dasar sejarah."

Namun bagaimanapun, atas dasar solidaritas kemanusiaan, atribut NAZI tetap dianggap sebagai sebuah penghinaan besar terhadap kemanusiaan. Nah bagaimana dengan para industriawan dan perusahaan terkenal yang nyata-nyata turut berkontribusi memproduksi atribut NAZI?

Sampai hari ini merek terkenal dari masa lampau yang kelam masih menjadi kegemaran dari jutaan manusia yang telah memahami sejarah.

Nah, perusahaan apa saja itu, mari kita simak sejarahnya bersama;

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun