Gaya berbusana bagi rakyat Korea Utara kemudian juga menjadi urusan negara. Banyak hal yang bisa dan tidak bisa digunakan agar kebudayaan tidak terkontaminasi.
Berikut aturannya:
Pertama: Celana jeans tidak diperbolehkan, celana yang diizinkan untuk digunakan hanya yang berwarna hitam atau gelap dan harus model longgar.
Kedua: Semua pekerja wanita harus menggunakan rok dalam perjalanan menuju kerja. Namun diperbolehkan untuk menggantikannya dengan celana panjang pada saat sedang bekerja.
Ketiga:Â Mantel bulu khas sosialita barat, tidak diperbolehkan. Selain itu baju dan sepatu yang terlalu berwarna-warni juga tidak diizinkan.
Keempat: Baju yang terlalu seksi dan mempertotonkan aurat ala pantai adalah bencana di Korea Utara. Selain ukuran rok yang tidak boleh terlalu pendek, gaya yang menunjukkan keindahan lekuk tubuh akan menarik perhatian agen rahasia karena dianggap sebagai James Bond atau pacarnya.
Tentu gaya berbusana yang diatur oleh negara ini harus mendapatkan persetujuan dari pemimpin tertinggi, yaitu Kim Jong-Un sendiri. Pria ini ternyata tanpa banyak diketahui, memiliki selera fashion yang bagus.
Beda Kim Jong-Un Beda Ri Sol-Ju
Semua rakyat dan pemimpin di Korea Utara harus mengikuti standar busana yang nyaman di mata dan hati pemimpin besar, namun ternyata hal yang berbeda bagi the First Lady Korea Utara, Ri Sol-Ju.
Wanita yang pada awalnya dianggap misterius, sejak pernikahannya yang konon dilaksanakan pada tahun 2009 ini, sekarang sudah mulai santer kelihatan.
Pada bulan Juli 2012, Ri Sol-Ju pertama kali terlihat di hadapan publik saat menghadiri sebuah acara konser dengan mengenakan setelan blazer dan rok keluaran Chanel.
Ya betul, Chanel, merek terkenal yang berasal dari Prancis, yang dianggap sebagai pusat mode internasional, dan tentunya menjadi salah satu kiblat dari gaya busana kebarat-baratan.