Corona memang bikin manusia serasa bukan manusia lagi. Untuk pertama kalinya dalam sejarah kemanusiaan, manusia harus melupakan kebiasaan-kebiasaan baik (dan mungkin juga buruknya) agar dapat menyelamatkan diri.
Sebutkanlah berjabat tangan, tradisi yang telah ada sejak abad ke-9 SM ini terpaksa harus dilupakan untuk sementara (atau mungkin selamanya). Bibir merah merona sudah bukan lagi tontonan yang menggiurkan, tergantikan oleh masker warna-warni yang menegangkan.
Berpelukan? Hmmm... meskipun terbukti dapat memproduksi hormon cinta bernama oxitosin yang dapat meredakan stres, untuk "sementara "harus dilupakan. Ingat... yang ini hanya sementara saja, sebabnya hormon oxitosin ini juga berperan dalam ereksi dan orgasme (Uuupps... maaf).
Berbagai cara dicegah agar virus corona ini tidak menyebar dari satu warga ke warga lain. Dilarang bersin, cairan droplet menyebabkan corona. Dilarang batuk, dahaknya bawa corona. Dilarang ngomel, apalagi bagi yang berbusa-busa kalau sedang marah. Hmmm...
Nah perkembangan terbaru mengatakan bahwa selama masa pandemi ini, DILARANG KENTUT. Apa-apaan lagi ini?
Namun nampaknya para ilmuwan tidak mau beresiko menyebarkan hoax dan selalu melihat setiap kemungkinan terkecil atas daya penyebaran virus ini.
Baru-baru ini peneliti sudah membuktikan bahwa virus corona ini bisa muncul di feses (kotoran manusia). Terkait hal ini, seorang dokter asal Australia, Andy Tagg, menyebutkan kentut dapat menjadi salah satu cara penularan virus corona.
Berdasarkan penelitiannya, tes terbaru menunjukkan bahwa kentut dapat menyebarkan serbuk kotoran dalam jarak panjang.
"Mungkin saja virus SARS-CoV-2 dapat menular melalui besarnya tekanan gas. Kita butuh bukti lebih banyak." ujar dokter Tagg.
Diketahui bahwa cairan droplet dari percikan air liur yang menempel pada tangan dapat menjadi sumber penyebaran jika menyentuh area wajah. Cara terbaik untuk mencegah penyebaran adalah:Â 1) sering cuci tangan, 2) gunakan masker, dan 3) tidak ngupil.
Nah cara apa yang harus dilakukan untuk mencegah penularan melalui cairan feses? Caranya mudah, yaitu:Â 1) sering cuci pantat, 3) tidak menggaruk-garuk pantat didepan umum, dan 3) selalu pakai celana.
Seperti yang disarankan oleh Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit di China yang mengumumkan bahwa "pemakaian celana bisa menjadi batasan yang efektif dalam mencegah virus corona yang mungkin tersebar saat kentut."
Hal yang sama juga disebutkan oleh dr Tagg, seperti yang dikutip dari Daily Mail. "Ingat untuk selalu memakai celana."
Nampaknya virus corona sudah mulai memasuki babak baru, tidak lagi mengurus ingus dan lendir, namun juga melarang orang untuk tidak pakai celana.
Menyikapi hal ini, pemerintah harus segera melakukan antisipasi untuk menciptakan infografis-infografis terbaru untuk selalu mengingatkan orang agar tidak kentut sembarang dan selalu ingat pakai celana.
Semoga menghibur dan bermanfaat.
Sumber: Wartakota
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H