Golongan Bissu dilihat sebagai separuh manusia dan separuh dewa yang bertindak sebagai penghubung kedua dunia, hingga dianggap perlu untuk mengambil peran dua gender sekaligus.
Dalam kepercayaan tradisional Bugis, ada empat jenis gender yang diakui, yaitu Oroane (lelaki), Makunrai (perempuan), Calalai (perempuan yang berpenampilan seperti lelaki) dan Calabai (Lelaki yang berpenampilan seperti wanita). Kepercayaan tradisional ini kemudian mengangkat golongan Bissu sebagai perwakilan dari keempat jenis gender ini.
Pengakuan yang sama juga terdapat di Thailand. Negeri yang terkenal dengan istilah Kathoey atau lady boy ini mengakui adanya empat jenis gender, yaitu lelaki, perempuan, kasim (pandaka), dan ubhatobyanjanaka (hermafrodit).
Kathoey dianggap sebagai bagian dari gender keempat. Dalam kepercayaan masyarakat Thailand, memiliki Kathoey dalam keluarga adalah keberuntungan. Pengabdian kepada orangtua hanya dilakukan oleh kaum wanita dan kaum lelaki diharuskan untuk mencari nafkah. Memiliki Kathoey dalam keluarga, berarti memiliki seorang anak yang dapat bekerja dan sekaligus menjaga kedua orangtuanya.
Di Mexico, ada sebuah istilah Muxe yang berasal dari bahasa Zapotec yang berakar pada kebudayaan Oaxaca sejak ribuan tahun lalu. Muxe adalah komunitas pria yang gemar menggunakan pakaian wanita. Meskipun demikian, orang Mexico menganggap bahwa Muxe merupakan klasifikasi gender tersendiri yang merupakan bagian dari warisan budaya lokal nenek moyang.
Meski belum mendapatkan pengakuan resmi dari pemerintah sebagai jenis kelamin ketiga, para Muxe bebas beraktivitas layaknya orang biasa, bahkan diperbolehkan untuk menikah baik dengan wanita maupun pria.
Negara lainnya yang juga mengakui tiga jenis gender adalah India, yang dikenal dengan istilah Hijria yang mirip dengan istilah Kathoey di Thailand. Begitu juga bangsa Samoa yang menganggap bahwa gender adalah sifat, bukan fisik. Oleh sebab itu kategori gender ketiga, Fa'afafine merujuk kepada lelaki dengan sifat feminim.
Seiring perkembangan zaman, Genderqueer menjadi lebih "merepotkan" dari yang diperkirakan. Dalam psikologi, istilah ini sering juga digunakan untuk menyebut ambiguitas gender atau gender expansive, yang mencakup ekspresi gender yang lebih luas berdasarkan sifat lahiriah seseorang.
Genderfluid -- Diberikan kepada seseorang yang menghendaki untuk tetap fleksibel soal identitas gender dan tidak berkomitmen pada satu gender tunggal saja. Orang Genderfluid tidak melihat adanya batasan diantara gender, dan mampu mengekspresikan beberapa gender dalam waktu yang bersela.
Pangender -- Orang yang memiliki seluruh identitas gender yang ada. Mereka dapat mengalami identifikasi tersebut pada waktu yang sama maupun pada waktu yang bersela (seperti Genderfluid).