Namun ada sisi lain yang belum banyak diketahui oleh publik, yaitu ketika seorang wanita asal Swedia mengklaim bahwa dirinya merupakan Anne Frank yang lahir kembali pada tahun 1954.
Wanita yang bernama Barbo Karlen ini mampu mengisahkan kepada kedua orangtuanya mengenai kisah hidup Anne Frank dan tanpa kesulitan menceritakan secara detail kebiasaan Anne Frank yang membuat banyak orang percaya akan proses reinkarnasi dirinya. Yang menarik, Karlen kembali menuliskan buku diari sebagai reinkarnasi dari Anne Frank.
Meski tak masuk akal, namun fenomena ini akhirnya menarik perhatian para saintis. Adalah Dr. Ian Stevenson, seorang professor psikiatri dari Fakultas Kedokteran Universitas Virginia, Amerika Serikat yang mengklaim bahwa dia telah memelajari lebih dari 3000 kasus reinkarnasi di Asia, Timur Tengah, Eropa, Afrika, Amerika Utara, dan Amerika Selatan. Seluruh penemuan ini telah dibuat dalam bentuk kajian ilmiah selama hidupnya hingga wafat pada tahun 2007 silam.
Dalam sebuah penelitian berjudul "Birthmarks and Birth Defects Corresponding to Wounds on Deceased Person", Dr Stevenson menggunakan beberapa teori, seperti penyesuaian tanda lahir dan pengenalan wajah untuk menganalisis kesamaan antara manusia dan yang diduga reinkarnasi sebelumnya.
Selain itu Dr. Stevenson juga melakukan sejumlah wawancara mengenai aspek kehidupan sebelumnya. Anak-anak yang diwawancarai membuat 30-40 pernyataan dan verifikasi sehingga menemukan 92% kebenaran dari pernyataan.
Proses Past-Life Regression dalam Hipnotis
Meskipun masih menjadi pro dan kontra, sebagian praktisi hipnoterapis meyakini bahwa ada sebuah tehnik yang disebut dengan Past-Life Regression, yang dilakukan untuk mengembalikan apa yang dipercayai sebagai ingatan Reinkarnasi.
Maksud dan tujuan untuk tehnik ini adalah untuk mencari pengalaman spiritual ataupun mengatasi masalah psikis sebagai psikoterapi. Pada umumnya praktisi dan klien yang menjalankan hal ini adalah mereka yang memiliki keyakinan terhadap Reinkarnasi.
Beberapa pihak yang kontra, menyatakan bahwa ingatan yang diceritakan dari regresi kehidupan masa lampau ini tidak seakurat kebenaran pengetahuan sejarah atau budaya pop yang menceritakan peristiwa sejarah yang sama.
Pandangan Penulis.