Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

La Peste (Sampar), Ketika Wabah Kematian Adalah Orgasme yang Mengerikan

4 April 2020   17:10 Diperbarui: 4 April 2020   17:33 886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karya fiksi Albert Camus menyampaikan bahwa dalam kondisi absurditas terjadi, dan superioritas diuji, tidak ada pesan moral yang terwakili. Situasi kengerian ditengah kepanikan, digambarkan sebagai sebuah karya seni.

Semoga kondisi yang pernah dialami di Bumi Nusantara ini tidak salah mengilhami para pengambil keputusan. Sikap heroik para dokter Nusantara berada ditengah sikap "berlogika" penguasa pada saat itu.

Menyelamatkan ribuan nyawa melalui sikap heroik kadang sangat sulit dibedakan dengan pembiaran untuk menyelamatkan ribuan nyawa lainnya.

Semoga teori Herd Immunity yang santer terdengar tidak menjadikan kematian sebagai sebuah karya seni. Adalah naif jika menyamakan pemerintah kolonial dengan pemerintah berdaulat yang dipilih oleh rakyatnya sendiri.    

Ibu kota yang ditinggalkan oleh para pemudik, tentu bukan "Kawasan Klojen yang teratur dengan air yang bersih" dan kampung halaman yang dituju tentu tidak beratapkan rumbia, namun kisah perjalanan para pemudik adalah sebuah foreplay mendebarkan dalam kisah erotis yang menegangkan.

Semoga Bangsa Indonesia dapat terhindari dari segala mara bahaya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melindungi kita semua. Amin.

Sumber:

https://www.malangtimes.com/baca/24537/20180130/091030/keganasan-pes-di-kabupaten-malang-pernah-membuat-camus-terpesona-maka-lahirlah-la-peste

https://www.theglobeandmail.com/arts/books/article-the-hope-at-the-heart-of-albert-camuss-plague-novel-la-peste/

https://geotimes.co.id/komentar/corona-camus-dan-situasi-kita/

SalamAngka

Rudy Gunawan, B.A., CPS

Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun