Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Menangkal Virus Corona dengan Berjemur? Eitsss... Tunggu Dulu

1 April 2020   20:00 Diperbarui: 2 April 2020   18:45 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Mindul Pediatrics

"Jangan lupa berjemur, Bro..." Sebuah pesan Whatssapp diterima oleh penulis dari seorang sahabat, menutup percakapan pagi ini.

Akhir-akhir ini kegiatan berjemur juga santer terjadi di rumah. Gerakan ini diprakarsai oleh ibunda tersayang yang disiplin untuk mengingatkan seluruh penghuni rumah yang sedang WFH.

Acaranya sewajib ritual makan 3x sehari, meskipun doa pagi dan malam masih oke-okelah jika dilanggar. (Artinya sekarang, berjemur lebih wajib dari ibadah... Hmmm...)

Bukan hanya dirumah saja, sepertinya ada sebuah gerakan baru yang lebih masif dibandingkan dengan Gerakan Senam Pagi sehat jaman bapakku dulu.

Jam 10 pagi waktunya, semua orang berjemur...

Gerakan ini bukan tanpa sebab, berasal dari viral, disetujui oleh media, tanpa ada sanggahan dari pemerintah, semua orang mendadak merindukan cahaya sang surya ini.

Berjemur banyak manfaatnya, banyak artikel yang mengamini, termasuk sebuah artikel menarik karya Kompasianer Lilik Fathimah Azzhara, yang menjelaskan manfaat berjemur. (Sumber)

Manfaat Berjemur adalah;

Meningkatkan Produktifitas Vitamin D dalam Tubuh

Meningkatkan Imunitas dan Mengurangi Inflamasi

Memperbaiki Kualitas Tidur.

Mencegah Terjadinya Stress dan Meningkatkan Fungsi Otak

Menekan Resiko Serangan Penyakit Jantung dan Pertumbuhan Sel Kanker.

Selain itu, Mba Liliek juga menuliskan bahwa waktu yang terbaik untuk berjemur adalah dari pukul 08.00 sd 10.00 pagi, selama 5 -- 15 menit dalam kurun waktu 2-3 kali seminggu.

Penulis bukannya mau menyanggahi tulisan yang bermanfaat diatas, apalagi banyak sahabat tenaga medis yang juga sangat menyarankan aktivitas ini. Yang ingin penulis sampaikan adalah, jangan latah...

Sebelum kita melakukan kegiatan ini, ada baiknya mengenal manfaat dan sekaligus... sedikit pertimbangan medis dari sisi yang berbeda. Seperti kata orang "Tak Kenal Maka Tak Sayang."

Yang pertama yang harus dipahami adalah ultraviolet yang dihasilkan oleh cahaya matahari adalah ultraviolet jenis A,B, dan C, namun yang sampai ke bumi, atau yang bisa kita "nikmati" hanya UVA dan UVB saja.

UVA dan UVB ini memiliki banyak manfaat yang dibutuhkan oleh tubuh manusia, seperti pembentukan vitamin D yang berguna bagi tulang dan otot, terapi penyakit kulit (psoriasis), dan meningkatkan sistem imun.

Namun demikian seringkali kita juga mendengarkan bahwa paparan sinar matahari yang berlebihan akan membuat kulit rusak yang ditandai dengan munculnya flak hitam atau putih menyerupai penyakit kulit.

Sebenarnya yang dibutuhkan oleh manusia adalah manfaat dari UVB, daripada UVA. UVA memiliki gelombang yang lebih panjang dan dapat menembus lapisan kulit dalam (dermis), sementara UVB hanya sampai lapisan atas (epidermis).

Dengan demikian, maka UVB tidak akan memberikan dampak buruk yang terlalu besar dibandingkan dengan UVA.

Meskipun demikian, tetap saja kedua jenis UV ini memberi dampak buruk bagi kulit jika terpapar lama dan berlebihan. Efek buruknya dapat membuat kulit lebih cepat menua, lekas keriput dan justru melemahkan sistem imun (immune system suppression).

Semakin terik matahari, semakin kuat indeks UV nya. Karena itu, kelebihan paparan matahari pada jam puncak (12.00-13.00) dapat merusak kornea mata yang beresiko katarak, dan juga merusak DNA kulit yang menyebabkan melanoma (kanker kulit).

Beburu sinar matahari untuk mencegah virus Corona hinggap ke tubuh, boleh saja, namun ada beberapa saran dari para ahli yang mungkin patut untuk dipertimbangkan.

Sangat disarankan bahwa waktu yang terbaik untuk berjemur adalah dari pukul 08.00 sd 10.00 pagi, selama 5 -- 15 menit dalam kurun waktu 2-3 kali seminggu.

Berikutnya, untuk mencegah paparan yang dapat merusak kornea mata, maka sebaiknya menggunakan kacamata hitam. Lebih bagus lagi jika menggunakan lensa dengan pelindung UV.

Sinar matahari, meskipun tidak lama juga dapat menyebabkan dehidrasi ringan. Pastikan asupan air yang cukup dengan banyak-banyak minum air.

Daripada bengong, mending sekalian cari aktivitas yang bermanfaat dan tentunya berolahraga jadi pilihan yang paling keren. Ingat, jangan bengong, nanti disangka lagi dihukum berjemur.

Bagi yang kulitnya sensitif, pilihan sunblock / sunscreen protection bisa digunakan untuk menikmati sinar matahari pagi. Gunakan seperlunya, jangan sampai justru tidak mendapatkan manfaat maksimal dari UV itu sendiri.

Terakhir tidak kalah penting adalah menjaga imun tubuh bukan hanya sinar matahari saja. Tidur yang cukup, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, berolahraga teratur, asupan bergizi, dan pikiran positif juga tidak kalah pentingnya.

Oh ya, menurut kutipan yang penulis dapatkan dari sumber:

"Vitamin D, yakni vitamin D3 (cholecalciferol) yang dibutuhkan tubuh yang meningkat, juga meningkatkan hormon serotonin otak. Serotonin bagian dari Hormon Kebahagiaan yang memberi kita merasa nikmati dalam memberi (apa saja)."

Ternyata Sinar Matahari adalah sumber suka cita kita. Berbahagialah mereka yang sering berjemur.

Sumber;

Intisari

Liputan6

SalamAngka

Rudy Gunawan, B.A., CPS

Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun