Meyer juga menjelaskan bagaimana beberapa orang percaya bahwa Torah adalah serangkaian angka yang membentuk kode yang dikirim oleh Tuhan.
Cohen kemudian melanjutkan mengembangkan program komputer dengan menggabungkan 216 digit angka Euclid dan proses Gematria Torah dari Mayer. Hasilnya, ia mampu membuat sebuah program yang dapat memprediksi pasar saham dengan sangat akurat.
Sejak saat itu, kehidupan Cohen berubah drastis. Bukan hanya prediksi pasar saham, namun ia juga merasa bahwa dia memiliki kemampuan untuk melihat masa depan. Hal ini membuat dirinya mengalami sakit kepala yang parah akibat kemampuannya tersebut.
Hingga suatu hari seorang agen pemerintah bernama Dawson mengancam nyawanya dan ingin menguasai hasil perhitungan Cohen untuk mengacaukan pasar saham.
Cohen yang berhasil melarikan diri dengan bantuan Mayer, kemudian dibawa ke sebuah sinagoge Yahudi terdekat, yang percaya bahwa angka 216 digit itu terkait dengan era mesianik, karena jumlahnya mewakili nama Tuhan yang tak terkatakan.
*****
Angka menarik untuk ditilik, apalagi jika diolah dengan kreatifitas ala Hollywood. Fenomena angka pada film bertemakan Numerologi sering mendapat label sebagai angka sakti mandraguna.
Seperti pada film The Knowing, skenario dibuat sedemikian rupa bahwa angka yang tidak jelas juntrungannya, dapat menjadi kode rahasia yang dapat mempredikisi dunia dalam proses kehancuran.
Menarik untuk dibahas dengan pikiran yang penuh dengan godaan, namun sayangnya ilmu Numerologi belum pernah membuktikan bahwa hal tersebut dapat menjadi kenyataan.
Hal yang sama juga dibahas pada film Number 23, dimana Walter (Jim Carrey), menjadi seseorang yang terobsesi dengan angka 23. Hal ini sangat sering penulis temukan pada beberapa pasien.
Hal yang paling berlogika yang dapat dijelaskan disini, adalah bahwa angka tertentu yang telah melekat pada benak juga merupakan angka yang paling sering terpikirkan. Jadi kemunculan angka tersebut, sebenarnya telah terkondisikan oleh pikiran yang sudah terobsesi.