Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengenali Gerakan "Preppers" di Tengah-tengah Kepanikan Virus Corona

17 Maret 2020   23:08 Diperbarui: 18 Maret 2020   11:52 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.slate.com

Sumber: www.slate.com
Sumber: www.slate.com
Di tengah pandemi virus Corona yang mendunia, mereka benar...

Para Preppers sekarang menjadi terkenal, karena ditengah kondisi panic buying, mereka telah memiliki apa yang dibutuhkan selama berbulan-bulan.

Nander Knobben, salah seorang Prepper asal Belanda, mengaku dirinya banyak dimintai bantuan untuk menyediakan supplai perlengkapan bertahan hidup yang mulai langka di pasaran. Beberapa di antaranya seperti makanan siap saji, radio, baju hazmat, masker gas, hingga filter air.

Demikian pula dengan Lincoln Miles, prepper asal Inggris yang mengatakan bahwa dalam 3 bulan terakhir telah menjadi sangat terkenal. Dicari orang-orang untuk belajar tips bertahan hidup. Penjualan perlengkapan survival miliknya pun meningkat 20 kali lipat.

Journal of Marketing Management pada tahun 2019, menuliskan bahwa Prepper adalah sebuah sub kultur yang mulai terbangunkan setelah manusia semakin sadar akan bergeraknya Jam Kiamat (Doomsday Clock), yang merupakan sebuah simbol bagi Gerakan Survivalism ini.

Prepper yang dulunya dipandang sebagai sebuah sikap paranoid yang berlebihan, sekarang mulai mendapatkan tempat di tengah masyarakat. Dengan pandemi virus Corona, keberadaan mereka semakin dihormati. Berada di tengah krisis, memiliki suplai untuk bertahan hidup, adalah langkah yang rasional.

Sebuah laporan pada tahun 2017 yang dikeluarkan oleh U.S. Centers for Disease Control and Prevention (CDC), menyatakan bahwa hampir 50% keluarga di Amerika Serikat bahkan tidak memiliki kotak P3K di dalam rumah. 

Sementara para Preppers bahkan telah menyiapkan ransel siap angkat yang berisikan berbagai peralatan untuk bertahan hidup di rumah masing-masing.

Bagaimana dengan Gerakan Preppers di Indonesia, sayangnya setelah penulis melakukan penelusuran, hanya terdapat sebuah akun facebook dengan nama Doomsday Prepper Indonesia Public Group. Tidak ada informasi lainnya.

Harus jujur, bahwa dalam situasi panik global, sangat sulit untuk tidak terlibat dalam panic buying, terlebih lagi pola hidup kota yang selalu mengandalkan ketersediaan jasa dan pelayanan yang dapat berhenti setiap saat, seperti contoh dalam kasus lockdown di beberapa negara.

Namun bertahan diri di tengah kepanikan kadang tidak harus dilakukan dengan memperbanyak stok bahan makanan di rumah, lagipula di tengah kepanikan, apakah kita dapat menentukan barang apa yang harus dibeli? Atau jangan-jangan hanya akan menjadi sampah kadaluwarsa nantinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun