Lain lagi dari sebuah penelitian di Australia mengenai bakteri serangga Wolbachia, yang lazim ditemukan pada ngengat, lalat, capung, dan kupu-kupu.
Menurut peneliti World Mosquito Program (WMP), dokter Adi Utarini,
"Jika yang berwolbachia itu nyamuk betina kawin dengan nyamuk jantan yang tidak berwolbachia maka seluruh telurnya akan mengandung wolbachia. Dengan demikian maka virus denque akan dilumpuhkan, dan tidak akan menular ke manusia." tutur Utarini seperti dikutip rilis dari Kementerian Kesehatan RI ditulis Sabtu (24/8/2019).
Tidak mau kalah dari sohibnya Covid-19 yang lagi ngetrend, ternyata ada sebuah cerita mengejutkan datang dari Spanyol. Indikasi awal penularan manusia ke manusia dapat terjadi atas penyebaran kasus DBD ini. Caranya adalah melalui hubungan seks.
Kasus ini ditemukan di Madrid, Spanyol dan dialami oleh seorang pria berusia 41 tahun. Setelah ditelusuri, ternyata pasangan sang pria terkena virus DBD setelah berkunjung ke Kuba pada tanggal 10/11/2019.
Kasus pertama ini sempat membuat dokter bingung, karena sang lelaki yang juga terinfkesi DBD ini, tidak pernah melakukan perjalanan ke Kuba.
Seperti dikutip dari Susana Jimenez dari departemen kesehatan masyarakat wilayah Madrid.
"Analisis sperma mereka dilakukan dan mengungkapkan bahwa mereka tidak hanya menderita demam berdarah tetapi juga virus yang persis sama yang beredar di Kuba."
Dengan munculnya kasus-kasus unik mengenai DBD ini, kita mendapatkan beberapa tambahan pengetahuan penting;
Yang pertama adalah mengenai banyaknya penawar yang tersedia di alam. Tidak perlu terlalu khwatir, karena Bumi Nusantara beserta seluruh isinya telah memberikan solusi sehat bagi bangsa.
Selain itu, ternyata musik genre tertentu dapat menjadi pilihan bagi mereka yang tidak mau repot menanam tumbuhan yang dapat mengusir nyamuk. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut, siapa tahu Musik Dangdut juga efektif dalam mengusir nyamuk.