Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Fenomena Shibal Biyong yang Bisa Lebih Ngetren dari K-Pop dan Drakor

9 Maret 2020   19:31 Diperbarui: 11 Maret 2020   15:54 822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nasehat Orangtua kepada anaknya, selesaikanlah pendidikanmu, carilah pekerjaan yang layak, dan menabunglah untuk masa depan.

Nasehat ini sudah turun-temurun tanpa adanya sanggahan yang berarti. Tidak lekang dimakan waktu, dan tidak ada bantahan atas nama perubahan zaman.

Pun dengan Anak kawan penulis yang bernama Tiwi (nama samaran), lulusan universitas terkenal di Amerika Serikat, menganggur selama 6 bulan di Singapura, akibat lamaran kerja yang tidak kunjung diterima.

Akhirnya mencoba peruntungan di Jakarta, dan diterima di sebuah perusahaan dengan gaji 5 juta per bulan. Hitungan investasi pendidikan dan pendapatan jelas tidak seperti yang diharapkan, tetap, atas nama nasehat "carilah pekerjaan yang layak."

Jika tidak bekerja maka menjadi pengusaha adalah pilihan. Untungnya Tuhan menciptakan medsos di zaman yang "susah". Selain untuk eksis, dagangan pun mengalir lancar.

Menjual apa saja yang bisa dijual menjadi motto disini. Sebagaimana yang dilakukan oleh Citra, anak kawan penulis lainnya yang menggadaikan semua tas branded milik ibunya.

Bukan karena butuh uang, namun si Citra anak semata wayang ayahnya, hanya ingin membuktikan bahwa sebagai lulusan S1 Australia, dia dapat menjadi pengusaha. Toh, hasilnya juga dapat dipakai untuk membeli branded keluaran terbaru bagi ibunya. Hmmm...

Masih banyak cerita lain sejenis, namun penulis tidak akan membahasnya disini. Indonesia telah mendapat label sebagai negara maju, yang berarti bahwa penduduk Indonesia harus bersiap-siap untuk menghadapi tantangan yang lebih besar lagi.

Tantangan berdatangan dari segala penjuru, mulai dari mengamankan pendapatan sampai dengan menahan nafsu belanja yang tidak ketulungan.

Mari kita berhitung...

Berapa gaji sebulan? Berapa uang makan sehari? Berapa uang kos sebulan? Berapa biaya cicilan kendaraan bermotor? Berapa biaya subsidi eksis di medsos?

Masih adakah sisa untuk ditabung, agar suatu saat kita dapat membeli rumah yang layak?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun