Setiap orang pasti memiliki problema kehidupan. Masalahnya, tidak semua orang memiliki kemampuan untuk menyelesaikannya.
Sebagai mahluk yang komunikatif, maka cara yang paling pas adalah mencari teman mengobrol untuk mendapatkan solusi yang terbaik.
Namun sayangnya, tidak semua orang nyaman dengan membuka masalahnya kepada orang lain, bahkan kepada keluarga terdekat.
Berbagai macam pertimbangan, mulai dari "malu" sampai dengan "tidak ingin merepotkan" menjadi alasan disini.
Padahal, teman mengobrol dapat membantu banyak hal, seperti bertukar pikiran, memberikan ide, atau bisa saja hadir sebagai dewa penolong.
Kadang manusia memilih untuk berdiam diri dan membatin. Cara seperti ini tidaklah buruk, apalagi jika dibarengi dengan kegiatan positif seperti berolahraga, meditasi, atau yoga.
Kadang dengan membatin, pikiran seseorang dapat menjadi tenang dan menemukan jalan keluar untuk menyelesaikan masalah dengan baik.
Namun kita juga perlu mewaspadai seseorang yang sudah mulai berdiam diri, tidak melakukan apa apa, apalagi sudah mulai bertingkah aneh.
Jika seseorang telah berada dalam tahapan ini, maka tidak tertutup kemungkinan dapat terekspos dengan potensi masalah yang lebih besar lagi.
Kita sering mendengarkan berita mengenai bunuh diri akibat depresi, atau terjerumus ke hal yang merusak seperti mabuk mabukan, narkoba, atau tindak kejahatan lainnya.
Untuk itu, maka ada sebuah metode yang yang tergolong unik, meskipun bukan merupakan hal baru bagi sebagian orang yang sudah sering melakukannya.