Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Aku Dapat Meramal Masa Depan

10 Januari 2020   15:31 Diperbarui: 18 Januari 2020   05:07 1161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih ingat dengan film Hollywood yang berjudul Back To The Future? Mungkin bagi milenial, film yang disutradarai oleh Robert Zemeckis itu tidak berarti apa-apa,tapi bagi penulis yang masuk dalam kategori Pra-Gen X, film tersebut mempunyai euphoria yang sama dengan film Avengers di zaman now.

Hadir dalam trilogi, film tersebut menceritakan mengenai adanya mesin waktu hasil karya Doc (Christopher Llyoid), seorang ilmuwan eksentrik yang dapat membawa Marty (Michael J Fox) mengarungi perjalanan menembus waktu.

Yang menarik perhatian penulis adalah, film tersebut dibuat dalam kurun waktu 1985-1989. Pada bagian ketiga (1989), ada sebuah perjalanan menuju masa depan, persisnya di tahun 2015. (Tentunya ini adalah masa lalu buat kita sekarang).

Masa depan (tahun 2015) digambarkan dengan cara yang sangat futuristik, di mana ada mobil terbang di atas kota Los Angeles, hologram yang menyerupai keaslian sebagai pengganti billboard, dan sepatu yang dapat mengikat dirinya sendiri.

Hmm... Sayangnya kita tidak menemukan mobil terbang dan hologram di pusat keramaian kota metropolitan. Film ini tentu bisa menjadi bahan tertawaan pada zaman sekarang, karena apa yang digambarkan tidak menjadi kenyataan (setidaknya di tahun itu).

Namun pada zamannya, film tersebut cool banget, dan banyak yang mengharapkan apa yang digambarkan dapat menjadi kenyataan. Oke, tidak apa apa, imajinasi tidak terbatas pada waktu. Bisa saja mobil terbang akan ditemukan pada tahun 2035, sisa 20 tahun lagi.

Bagaimana dengan smartphone yang sudah lazim ditemukan pada zaman now? Ternyata film tersebut tidak menggambarkan manusia yang sibuk dengan gadget-nya masing-masing.

Apakah ini petanda bahwa detoks digital sudah mendekati kenyataan? Atau mungkin sang sutradara merasa terganggu dengan kenyataan anti-sosial pada milenial, sehingga scene tersebut dihilangkan dari film? Tidak ada yang tahu.

Jika kita menyatakan bahwa film tersebut adalah ramalan, dari seseorang yang memiliki kemampuan visual terhadap masa depan, maka penulis mengatakan, gagal total.

Penulis masih penasaran untuk mencari, adakah seseorang di dunia ini yang betul-betul mampu untuk meramal masa depan? Jika ada, maka penulis berkeinginan untuk belajar, meskipun harus berpuasa 7 hari 7 malam.

Ini dapat menjadi bisnis yang bagus, karena pasar permintaan untuk para cenayang masih terbuka lebar di negara +62.

Sumber: elmundo.es
Sumber: elmundo.es

Jika kita belum menemukan yang dimaksud seseorang itu, maka ada bagusnya untuk melihat ke belakang.

Adalah seorang Nostradamus (1503-1566) yang merupakan pengarang ramalan ternama dari Prancis. Hasil karyanya Les Propheties yang diterbitkan pada tahun 1555, merupakan karya yang paling fenomenal, karena dianggap dapat meramal banyak kejadian di dunia.

Beberapa ramalannya yang dianggap paling terkenal adalah kematian Lady Diana (tahun 1997), kebangkitan Adolf Hitler, sampai kepada tragedy 9/11 atas penyerangan gedung WTC.

Meskipun menurut Craig Hamilton Parker, seorang paranormal Inggris yang mengelola psychics.uk, ada juga ramalan yang hilang dari karya Nostradamus, yaitu peristiwa Brexit. Hal ini dianggap sebuah kecacatan, karena peristiwa Brexit adalah peristiwa penting dunia.

Ramalan Nostradamus tidak pernah secara spesifik menuliskan tanggal kejadian. Peristiwa yang diceritakan pun berupa puisi dan narasi.  

Sebagai contoh;

a. Narasi mengenai kemunculan Adolf Hitler.

"From the depths of the West of Europe, A young child will be born of poor people, He who by his tongue will seduce a great troop; His fame will increase towards the realm of the East."
(Dari kedalaman Barat Eropa, seorang anak akan lahir dari orang miskin, Dia akan menggunakan lidahnya untuk merayu pasukan besar; Ketenarannya akan meningkat menuju ranah Timur)

b. Narasi mengenai Kematian Lady Diana.

"The last son of the man with the Prophet's name will bring Diana to her day of rest. At a distance they wander in frenetic grief delivering a great people from ruin."
(Anak terakhir dari pria yang memiliki nama Nabi akan membawa Diana pada hari terakhirnya. Dari kejauhan mereka berlari namun mereka mendapat kehancuran)

Layaknya sebuah mitos yang dikultuskan, Nostradamus mempunyai likers dan juga haters. Para pendukung percaya bahwa ramalan Nostradamus, meskipun tidak jelas, namun cukup pas untuk membuat kuduk bergidik. Sementara haters mempunyai ratusan argumen untuk tidak memercayainya, di antaranya adalah:

"Narasi terlalu kabur untuk dianggap asli."
"Tulisan tulisan Nostradamus dieksploitasi dengan cara yang salah."
"Bagaimana mungkin, seorang apoteker dapat meramal masa depan?"

Apapun perdebatan yang terjadi, tetap saja Nostradamus dan ramalannya akan menjadi topik hangat tahun baru bagi setiap orang yang penasaran akan titipan masa depan.

Rasa penasaran ini kemudian membentuk permintaan pasar yang didasari oleh kekhawatiran akan datangnya ketidakpastian. Oleh sebab itu, sampai sekarang, masih banyak manusia yang dapat (atau mengaku dapat) meramal masa depan.

Mungkin Anda tidak percaya...

Namun paling tidak, penulis masih mengingat ramalan almarhum Mama Lauren (Laurentia Pasaribu), yang mengatakan bahwa suatu saat pulau Jawa akan terbagi dua.

Terlepas dari percaya atau tidak, ramalan tersebut akan selalu menggantung di benak setiap manusia Indonesia, sampai tiba tanggal mainnya. Masalahnya, tidak ada tanggal yang disebutkan.

Penulis juga mengingat sebuah ramalan yang mengatakan bahwa dunia akan kiamat pada tanggal 12 bulan 12 tahun 2012. Referensinya adalah sebuah kitab kuno dari Suku Maya di Meksiko. Syukurlah berita yang sempat menghebohkan tidak kejadian, karena sudah keburu kedaluwarsa.

Sampai sekarang, masih banyak ramalan beredar di dunia maya mengenai apa yang akan terjadi di tahun 2020. Tsunami, resesi global, bencana alam, muncul di samping berbagai nama keren nan beken.

Menurut penulis, ramalan itu benar adanya, sampai dengan 31 Desember 2020, pukul 23.59. Bukankah azas praduga tidak bersalah (atau praduga bersalah), sebaiknya berlaku di sini?

Apakah penulis pernah meramal masa depan dengan ilmu Numerologi? Jawabannya YES (pake hashtag dan centang hijo). Apakah ramalannya tepat? Jawabannya YES (pake hashtag dan centang biru). Penasaran? (YES #######).

Nah logikanya demikian...

Ramalan yang belum terjadi tidak akan terjadi, sampai waktunya tiba. Dengan catatan waktu tidak terlibat. Yang percaya akan tetap percaya, yang tidak percaya akan tetap penasaran. (No hassle here).

Setiap ramalan yang terjadi akan memuliakan nama Sang Kuasa. Sementara ramalan yang tidak terjadi, akan memuji nama Pencipta. (No doubt here).

Teori probabilitas memiliki tingkat akurasi tinggi. Mengapa demikian, karena probabilitas adalah ukuran tentang kemungkinan suatu peristiwa. MUNGKIN adalah kata yang sudah pasti benar, karena kalau salah, namanya adalah TIDAK MUNGKIN. Dan kata itu tidak tercatat dalam kamus ramalan terbitan Hogwarts. (No nonsense here).

Nah, abaikan saja... Ini yang serius.

Menurut penulis, ramalan adalah sebuah proses yang menggunakan teori probabilitas dan analisis. Teori probabilitas memang memiliki tingkat akurasi yang tinggi karena apa yang akan tersedia di masa depan, sesungguhnya telah ditentukan dari sekarang. Akurasi menjadi tinggi, karena setiap insan memiliki daya upaya pada saat sekarang.

Sebagai contoh, jika penulis melihat seseorang sedang membawa gelas, sebungkus kopi sachet, dan berjalan menuju ke arah dispenser, maka penulis akan meramalkan bahwa dalam waktu 5 detik, orang tersebut akan meminum kopi panas.

Penulis membuat ramalannya berdasarkan analisis dan teori probabilitas. Tingkat akurasinya mungkin di atas 51%, sisa 49%-nya adalah karena air dalam galon habis ditelan setan. Blup blup.

Ini adalah cara meramal dengan menggunakan analisis dan probabilitas. Kalau Anda mempunyai nama lain dari skenario ini, silahkan saja. Toh, tempo 5 detik ke depan, juga bernama masa depan.

Sekali lagi, masa depan ditentukan oleh sikap kita sekarang. Jika kita sudah terbiasa hidup dengan positif, maka kemungkinan besar kita akan dihadapkan dengan kehidupan yang baik. Sebaliknya, jika kita sudah terbiasa berfoya-foya tanpa batas, maka kemungkinan besar kita akan mendapatkan masalah.

Jangan memutarbalikkan fakta, bahwa hidup mabuk-mabukan akan memberikan tubuh yang sehat. Kalaupun ada kejutan bagus yang tidak disangka-sangka, itu murni karena jiwa kita sudah siap untuk menerimanya, bukan karena kehendak orang lain.

Setiap manusia mempunyai hak untuk menentukan masa depannya dengan cara melakukannya dari sekarang.

Dalam numerologi, seseorang dianalisis melalui energi angka yang muncul pada struktur numerologinya. Struktur numerologi diambil dari tanggal kelahiran dan nama yang tertera pada sertifikat kelahiran. Analisis ini disebut dengan analisis karakter. Setiap tahun, setiap periode, setiap masa ada energi baru yang bermunculan.

Penggabungan dari Analisis Karakter dan Analisis Tahunan, kemudian menceritakan mengenai kondisi kemungkinan yang akan terjadi di masa depan.

Apakah ini merupakan ramalan yang setara dengan ramalan Nostradamus? Mungkin tidak, namun sedikit lebih bagus dibandingkan ramalan kiamat 2012. Ramalan ini dapat menjadi sebuah referensi, karena penulis melihat potensi masa depan seseorang yang dihubungkan dengan karakter yang dimiliki sekarang.

Perubahan nama adalah perubahan energi. Nama yang berubah bisa juga mengidentifikasikan adanya perubahan sikap yang memengaruhi karakter. Perubahan karakter ke arah yang lebih baik, akan menentukan masa depan yang lebih cerah.

Akhir kata, hidup memang sulit untuk ditebak, namun saat sekarang adalah waktu yang paling tepat untuk menyiapkan segala kemungkinan yang akan kita dapatkan di masa depan. Setiap orang mempunyai kuasa penuh untuk menentukan masa depannya sendiri, yang dibutuhkan adalah daya upaya, bukan ramalan.

Oh ya, maaf kelupaan.

Masih ingat sepatu pada film Back To The Future yang dapat mengikat sendiri? Ternyata sepatu buatan Nike tersebut telah diproduksi pada tahun 2015. Satu-satunya ramalan dalam film yang menjadi kenyataan!

Sumber: dailysocial.id
Sumber: dailysocial.id

Sumber: Grid, Boombastis

SALAM ANGKA
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Pythagorean Numerologist
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun