Pengalaman sebagai Narasumber pada acara Outlook 2020 yang ditayangkan secara Live di CNN Indonesia pada tanggal 31 Desember 2019 memberikan warna tersendiri bagi penulis.
Penulis mempunyai kesempatan besar untuk menjelaskan lebih jauh mengenai Numerologi, dan sekaligus mendapatkan wawasan baru mengenai dunia jurnalis yang ternyata tidak se-sederhana apa yang penulis pahami selama ini.
Seluruh makna yang tersurat dari pembacaan struktur Numerologi personal bagi para sahabat jurnalis yang penasaran tentang makna 2019 dan apa yang akan menanti  di 2020, mengisi malam terakhir di tahun 2019.
Canda dan tawa meledak, laksana deduksi terhadap seluruh harubiru yang telah menghilang ditelan waktu. Semangat dan gairah merasuk, laksana induksi terhadap harapan yang tidak akan hilang ditelan waktu.
Dalam kesempatan, penulis juga menyaksikan sendiri, bagaimana sebuah Live Program dibuat dengan kondisi yang sangat situasional. Segala kemungkinan bisa saja terjadi, karena banyaknya variabel perubahan yang harus diantisipasi. Mulai dari kondisi cuaca, liputan acara tahun baru di seluruh kota di Indonesia dan dunia, sampai dengan kondisi pembahasan dengan para narasumber, yang mungkin saja bisa berkembang atau stagnan.
Suasana yang dirasakan oleh penulis juga sangat tidak kondusif, seolah olah sedang berada dalam sebuah situasi bencana alam yang mencekam. Ketidakpastian dan perubahan skenario membuat hati bergetar bercampur dengan situasi lapangan yang dialami oleh hampir seluruh crew yang terlibat dalam peliputan.
Tantangan utama datang dari curah hujan yang tinggi yang sedang mengguyur ibukota. Konon kabarnya curah hujan pada malam tahun baru tersebut merupakan curah hujan tertinggi sejak 154 tahun lalu (sumber Data BMKG).
Informasi yang penulis dapat sehari sebelumnya, Live Event ini akan mengambil setting pada panggung terbuka diatas Gedung tertinggi di bilangan jalan Tendean, agar keindahan kota Jakarta yang dibalut oleh bermacam warna kembang api, akan menjadi latar belakang.
Seorang produser acara pun sempat berkata, "Semoga besok tidak hujan ya, Pak Rudy."Â Namun apa daya, hujan tidak mengenal kompromi, atau lebih tepatnya tidak bisa menunggu lebih lama lagi, setelah bersembunyi selama satu setengah abad.
Keputusan harus segera diambil untuk mengantisipasi kondisi cuaca yang tidak menentu, meskipun menurut penulis, agak sedikit telat, karena genangan air di lokasi syuting sudah menampakkan kekuasaannya, akibat resapan air yang tidak berjalan bagus.