Meskipun eksklusifitas ini bertahan selama beberapa abad, kebudayaan lainnya juga mengembangkan sistem penulisan mereka. Menjelang akhir dari zaman perunggu, beberapa bentuk huruf telah muncul, dan pada pertengahan jaman besi, bentuk tulisan dari bangsa Aramic dan Yunani telah terbentuk. Bentuk penulisan Latin yang masih digunakan oleh bangsa barat sampai sekarang, muncul pada sekitar abad 8 SM. Â Â Â
Banyak bentuk berbeda yang merepresentasekan angka dalam peradaban kuno, dimana sistem numerik Romania yang merupakan model yang paling terkenal. Sistem Numerik Romania ini diambil dari kebudayaan Etruscan.
Model ini menggunakan huruf huruf tertentu yang merepresentasekan angka angka. Meskipun pada saat ini sistem Numerik yang paling banyak digunakan adalah model Desimal (yang berasal dari sistem numerik kebudayaan Arab), sistem numerisasi Romania ini masih banyak digunakan dalam kehidupan sehari hari kita.
Sistem numerisasi Romania ini kemudian berevolusi seiring dengan waktu berjalan, dimana perubahan yang paling signifikan terjadi pada saat abad pertengahan dalam bentuk I,II,III,IV,.... IX,X,L,C,D,M seperti yang kita kenal saat ini.
Numerologi Tiongkok Kuno
Buku Tiongkok kuno yang dikenal dengan "Buku Perubahan" (Book of Changes) atau juga lebih dikenal dengan sebutan I CHING atau terjemahan harafiahnya adalah "Perubahan Klasik".
Ilmu ini mengdetailkan serangkaian kosmologi dan kepercayaan filosofi yang berhubungan dengan isu isu dari perubahan perubahan yang tidak dapat dihindarkan.
Ilmu ini dipercayai mempunyai usia sekitar 5000 tahunan, namun menjadi pesat pada jaman Dinasty Zhou (1122 SM sampai dengan 256 SM). Banyak perdebatan terhadap siapa yang mempunyai kontribusi terbesar terhadap ilmu ini, namun banyak yang percaya bahwa Confucious lah yang bertanggung jawab terhadap pengembangan ilmu ini.
Buku ini berdasarkan system symbol yang mempunyai persamaan dengan system Numerologi dalam memahami karakter pribadi dan kejadian alamiah.
I CHING kebanyakan digunakan untuk meramal masa depan. Meskipun banyak praktisi yang menggunakan ilmu ini untuk kebaikan, namun tidak sedikit juga menggunakannya untuk tujuan kejahatan.Â