Sadar atau tidak, setiap hari nama kita mengirimkan pesan berenergi kepada kehidupan di sekitar kita. Dengan demikian, jika kita mengubah nama, maka kita akan mengubah pesan tersebut.
Dalam kehidupan sehari-hari, mengubah pesan kadang dapat menimbulkan kesalahpahaman, demikian pula dengan perubahan nama, kadang persepsi salah akan muncul di diri orang-orang di sekitar kita.Â
Bayangkan jika seorang yang bernama Mustalin tiba-tiba berubah menjadi George Smith pada keesokan harinya.
Seringkali kita menemukan seseorang mempunyai nama yang berbeda antara akte kelahiran (atau nama lahir) dengan nama yang digunakan saat sekarang.Â
Sebagai contoh, Presiden Republik Indonesia yang pertama, Bapak Ir. Soekarno mempunyai nama yang berbeda dengan nama kelahiran Koesno Sosrodihardjo.Â
Demikian pula dengan Presiden Republik Indonesia yang ke-7, yang mempunyai nama kelahiran Mulyono, namun kita semua mengenalnya dengan nama Joko Widodo atau Jokowi.
Dalam hal ini, Numerology Pythagoras tetap mengadopsi prinsip dimana nama kelahiran adalah getaran murni yang menjadi bahan analisis dari struktur numerologi seseorang.Â
Perubahan nama tidak digunakan di sini, namun getaran dari nama terkini memberikan pengaruh terhadap penambahan energi dari struktur numerologi seseorang. Begitu pula dengan nama panggilan sehari-hari.
Beberapa numerolog, khususnya yang berbasis Chaldean, mempercayai perubahan nama dapat membawa perubahan nasib. Hal ini tidak salah. Sebagian numerolog mempunyai kemampuan itu, meskipun ada juga yang tidak atau lebih tepatnya, menolak.