Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Numerologi: Angka Keberuntungan (Lucky Numbers)

3 Desember 2019   19:15 Diperbarui: 19 Januari 2020   11:48 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena angka yang paling sering muncul dalam benak, biasanya adalah angka yang paling nyaman dengan perasaan.

Selayaknya seorang manusia, pada umumnya akan mengingat sesuatu atau seseorang yang paling nyaman dengan dirinya.

Jika Anda tahu bahwa sebentar lagi akan berlibur ke Bali, maka segala sesuatu yang indah mengenai Bali akan menempati urutan teratas dalam perasaan.

Jika Anda sedang jatuh cinta, maka segala sesuatu yang berhubungan dengan si-Dia, akan menempati urutan teratas dari perasaan.

"Loh tunggu dulu. Saya tidak merasakan sesuatu yang nyaman menempati urutan teratas dari perasaan. Saya menempati ujian minggu depan dalam urutan teratas perasaan dan pikiran, dan hal tersebut sangat menjengkelkan. Bagaimana ini? Apakah itu adalah angka keberuntungan saya?"

Apakah ada angka yang menjengkelkan atau tidak disenangi? Tentu ada. Setiap orang bisa saja mempunyai perasaan suka atau tidak suka terhadap angka tertentu.

Dalam kasus tidak menyukai sebuah angka, maka biasanya berhubungan dengan keadaan traumatis. Misalnya, angka 5 yang menyatakan tidak lulus ujian akhir sekolah, atau angka 374 yang merupakan nomor plat kendaraan yang hilang dicuri, atau angka 29 yang merupakan tanggal lahir mantan, dan lain-lain.

Namun bisa saja, perasaan tidak nyaman terhadap suatu angka berhubungan dengan mitos atau latar kebudayaan tertentu, seperti angka 4 yang dihindari oleh budaya Tionghoa pada umumnya, atau angka 13 yang berhubungan dengan mitos jelek dari "Friday the 13th", sementara umat kristiani kurang nyaman dengan angka 666.

Kembali kepada pertanyaan, "Bagaimana jika ada sebuah angka yang menjengkelkan yang selalu muncul dalam benak? Apakah itu adalah angka keberuntungan?"

"Jawabannya kembali kepada persyaratan pertama, angka tersebut harus terasa NYAMAN. TITIK."

Bagaimana dengan pernyataan ketiga, mengapa harus angka yang paling sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun