Pantun pengamat politik; Rocky Gerung seperti menjadi agenda politiknya. Menyatukan dua kekuatan. Bahwa tidak mungkin pilpres 2024 tuntas dengan satu putaran. Lantas bagimanakah pantun politik Rocky Gerung itu, sebagaimana ditunjukan dirinya untuk situasi pilpres 2024?
Akhir-akhir ini setelah konser Coldplay di Jakarta kemarin pada pada Rabu (15/11) berakhir. Tentu dengan kenangan pantun "pinjam dulu seratus" dilantunkan oleh Vokalis Coldplay Cris Martin, yang disambut riang gembira penonton konser Coldplay di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK).
Kenyataannya pantun telah menjadi sesuatu yang populer. Sebab pantun-pantun telah menjadi hiburan tersendiri, terkadang menjadi sarkas, dan sidiran menohok yang tak langsung gamblang disampaikan.
Namun itu kembali. Bahasa pantun merupakan bahasa yang santun. Bahasa yang tak gamblang tapi penuh makna, tidak terkecuali pantun untuk urusan politik.
Kini mengakarnya pantun sebagaimana populernya "pinjam dulu seratus". Memang telah banyak digunakan di berbagai aspek pembicaraan terutama mendinginkan sekaligus memanaskan tensi politik 2024.
Yang mana semakin mendekat pemilihan umum 2024. Semakin pula keras perjuangan kata-kata para suksesor baik dari kader parti pendukung pasangan calon. Maupun tokoh-tokoh yang secara resmi sudah mendukung pasangan calon di Pilpres 2024.
Maka dengan pantun Roky Gerung sendiri. Pantun yang dilantunkannya bisa diartikan sebagai langkah politiknya. Disampaikan pada acara Musyawarah Ikatan Alumni Universitas Negri Makasar pada Sabtu (18/11) kemarin.
Sebetulnya apa isi pantun rocky gerung itu? Benarkah Rocky Gerung berdiri bersama Ganjar Pranowo dan mengharap Anies Baswedan menyusul?
Tentu ditengah dinamika pilpres 2024, yang penuh drama dan misterius gerakan-gerakan dari elite-elite politik bermanuver sehingga nama Prabowo-Gibran juga menjadi kontesntan pilpres 2024?
Pantun Rocky Gerung: Tafsir 2 Periode