Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Gaduh Bupati Meranti, Diksi Iblis atau Setan Kemenku, Soal Duit Bikin Kesetanan?

12 Desember 2022   18:02 Diperbarui: 12 Desember 2022   19:00 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bupati Meranti Muhammad Adil yang kecewa terhadap kementrian keuangan masalah uang atau duit pembagian minyak yang dinilai tak adil. Berbagai diksi yang melatarbelakanginya. Sampai ada kata terlontar pegawai kemenku itu iblis atau setan. Tak kalah sensasional Adil menambahkan. Apakah rakyat Meranti harus pegang Senjata dan gabung Malaysia?

Tentang duduk perkara geger-geger pembagian uang Bupati Meranti dengan Kemenku yang tayang di akun Youtube Diskominfotik Provinsi Riau, Minggu (11/12). Masalah pangkalnya memang tidak jauh-jauh dari pembagian uang.

Bupati Meranti kesal dan merasa tidak mendapat kejelasan terkait DBH yang mestinya diterima Pemkab Meranti, Riau. Yang tak tau apa itu DBH. Pengertian DBH itu dana bagi hasil.

Setiap daerah jika mereka kaya migas atau bahan-bahan tambang lainnya. Mereka dapat SDH dari hasilnya tersebut. Ya seperti Kabupaten Meranti ini

Awal Masalah

Ceritanya Kabupaten Meranti di Provinsi Riau itu kaya akan migas. Namun ada ketidakpuasan dari Bupati Meranti M Adil. Ia menilai Meranti layak mendapat DBH dengan hitungan US$ 100 per barel dari Kemenku soal minyak merek.

Namun kenyataannya 2022 ini DBH yang diterima hanya Rp114 miliar dengan hitungan yang dihitung-hitung dan terus dihitung hanya bernilai US$60/barel.

Oleh karena itu M Adil mendesak Kemenkeu agar DBH yang diterima menggunakan hitungan US$100 per barel pada 2023 mendatang.

Tetapi karena dirinya kadung kesal. Tidak menemukan jawaban yang kompeten dari pihak Kemenku terkait ide pembagian uang minyak itu. M Adil melotarkan kata-kata imbas ketidakpuasannya.

Menurutnya daerah Kabupaten Meranti itu miskin. Adil mempertanyakan uang minyak itu dibawa kemana. Ia bergeming seharusnya daerahnya yang menjadi prioritas hasil dari minyaknya itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun