Portugal menang meyakinkan tanpa Ronaldo yang dicadangkan kontra Swis 6-1. Diluar dugaan Maroko juga menang adu pinalti dengan sekor 3-0 kontra Spanyol pada babk 16 besar piala dunia Qatar 2022.
Sebelumnya kedua tim antara Spanyol dan Maroko sama kuat dengan skor 0-0. Hasil itu sekaligus memulangkan spanyol lebih dulu di piala dunia Qatar 2022 dan membawa Maroko jumpa Portugal di babak berikutnya di perempat final.
Sekali lagi. Lagi-lagi memang kejutan. Siapa sangka Maroko mampu menenenggelamkan Spanyol lebih dulu meskipun harus alot dengan adu pinalti.
Saya sendiri menilai babak pinalti atau tidak melalui babak pinalti. Kemenangan dalam bermain sepak bola artinya tim focus pada pertandingan. Serta metalitas mereka tim yang menang dalam bertanding.
Mereka itu sebagai tim dalam kondisi sangat baik. Maroko meski banyak kalangan menyebut terapkan sepak bola negative. Tetapi mereka menang lawan spanyol. Artinya sepak bola negative atau apapun itu adalah bagian dari strategi.
Sebab strategi apapun tak ada yang salah dari sepak bola. Bermain startegi itulah seninya sepak bola dan indahnya sepak bola di mata penikmatnya.
Meski setrategi pada akhirnya bikin penonton kecewa selalu ada tim yang kalah setelahnya. Biasa itu dalam sepak bola. Strategi parker bus yang dibenci atau tiki-taka yang di elu-elukan. Keduanya sah saja sebagi strategi sepak bola.
Akan tetapi dengan kemenangan Marko atas Spanyol. Benarkah Maroko menerapkan startegi negative yang jitu nan indah dalam sepak bola melawan Spanyol?
Kecerdikan Maroko Kontra Spanyol
Menilik bagaimana Maroko. Tidak dapat disangkal, saya melihat mereka "Marko" menerapkan starategi bertahan dengan tujuan akhir adu pinalti kontra Spanyol itu analisa yang paling realistis.