Semakin menyempitnya pengaruh Amerika Serikat di belahan dunia terhadap Negara-negara di dunia tercerim dari turunnya penggunaan dolar sebagai nilai tukar dunia hegemoni Amerika Serikat.
Hingga tujuh tahun yang lalu 90% transaki dunia menggunakan dolar, 60% sebagai cadangn devisa Negara menyimpan dalam dolar, 55@% utang Negara menggunakan dolar. Tetapi pada saat ini transaksi dunia 80%, cadangan devisa 55 % dan hutang dalam dolar 40%.
Dolar kini ditantang Yuan China dan juga barter "Rusia" dan Negara lain yang menurunkan transaksi dalam dolar itu sendiri antara lain yang berdagang dengan China dan Rusia.
Kurangnya transaksi dunia menggunakan dolar, itu berati hancurnya amerika didepan mata. Oleh sebab itu mengahcurkan Amerika Serikat. Negara dunia stop menggunakan dolar Amerika. Maka negara itu hancur dengan sendirinya.
Dengan pengaruh Rusia dan China dalam politik dunia saat ini dan juga ekonomi serta militer mereka. Mungkinkah salah satu agenda Amerika Serikat yang rasional dapat bersaing lagi dengan China dan Rusia tetap menjadi Negara adidaya, melebarkan pengaruh di Negara-negara yang dapat menjadi sekutunya seperti Ukraina yang ingin gabung Uni Eropa sekaligus Nato?
Dilain sisi Taiwan juga merupakan wiIlayah yang pro dengan Amerika Serikat, yang menuntut kemerdekaan dari China dengan sejarah satu Negara beda system untuk merdeka?
Mungkinkah memang ketegangan di dua kawasan antara Eropa Timur dan Indo Pasifik merupakan agenda besar Amerika mempengarui kekuatan dua Negara besar tersebut China dan Rusia, yang menjadi Negara penantang serius dolar dan hegemoni adidaya Amerika Serikat secara politik, militer dan ekonomi?
Untuk melawan Rusia, Amerika dan Sekutunya di Barat menggunakan kekuatan militer, yang mana Rusia secara militer juga sama-sama kuat dengan masih berlangsungnya perang antara Rusia dan Ukraina.
Begitupun dengan China yang secara ekonomi kuat serta pengaruhnya disetiap Negara semakin lebar, sampai ke dataran afrika ekspansi ekonomi China.
Jelas antara China dan Rusia merupakan rival yang sepadan bagi Amerika dan Barat. Meski kemungkinan perang antara China dan amerika jauh dari pangang api, yang tidak sesederhana dapat terjadi.
China sendiri merupakan Negara pedagang, bukan Negara ekspansif. Mungkin jika memang Taiwan agressif dan berontak secara militer, China tidak akan diam, begitupun dengan Amerika Serikat jika terus memprovokasi dengan upaya militer mereka.