Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Anies dan Ganjar, Butuh "The Next" Luhut?

4 Agustus 2022   07:13 Diperbarui: 4 Agustus 2022   07:19 808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Luhut Binsar Pandjaitan sebagai sosok dibelakang Jokowi yang kuat mengkonsolidasikan kekuasaan. Siapa pun presiden Indonesia kedepan yang bukan elite partai dan militer membutuhkan tokoh "The Next Luhut".

Melihat bagaimana peran Luhut Binsar Pandjaitan dalam catur politik orang-orang dilingkaran kekuasaan Jokowi. Sosoknya misterius dan dapat dikatakan pengendali ritme tentang isu-isu kenegaraan serta kebijakan baik ke kalangan bawah dan atas.

Isu bawah sendiri yakni kaitannya dengan masyarakat, sedangkan isu atas dengan elit-elit partai dan militer. Faktanya memang di dalam pemerintahan jokowi, Luhut sebagai sosok yang dapat menyeimbangkan; itu realitanya!

Maka tidak dapat ditampik dengan berbagai peran strategis Luhut di pemerintahan jokowi. Termasuk jabatannya saat ini sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia.

Rangkap jabatan Luhut sebagai instrumentasi kebijakan jokowi, juga kerap dilakukan. Setidaknya ada beberapa jabatan-jabatan lain yang juga di garap oleh LBP "Luhut Binsar Pandjaitan" setahu saya dan baru-baru kemarin populer yaitu Kordinator PPKM Jawa Bali, Ketua Komite Kereta Cepat Jakarta Bandung, Panitia Nasional Presidensi G20 dan Ketua Sumber Daya Air Nasional.

Artinya Luhut di dalam menyambung lidah komunikasi politik jokowi terhadap elite-elite seperti partai dan militer kalangan atas sangat efektif dengan peran starategisnya.

Selain itu dikalangan bawah, banyak kebijakan esensial pemerintah jokowi berada di bawah kendali luhut, menjadi bukti peran kuat itu sendiri bagi pemerintah untuk Luhut.

"Luhut meyakinkan masayarakat seperti pengendalian PPKM, bahkan menjadi tameng dalam gejolak yang mungkin dapat ditimbukan di bawah akibat dari kebijakan pemerintah. Sampai-sampai salah satu anggota DPR ciut nyali karena sikap diamnya Luhut".

Artinya Luhut memang seperti penjaga gawang, yang harus ditampilkan pada masa-masa kritis dan penyelamat dibalik setiap apa yang akan menjadi kebijakan pemerintah Jokowi saat ini.

Peneliti RSIS Singapura Emirza Adi Syailindra menyebut kehadiraan Luhut di dalam bagian pemerintah jokowi sebagai konsolidator kekuasaan Jokowi sangat membantu.

Maka dengan peran sentral luhut yang tidak terganti dalam pemerintahan jokowi, dimana latar belakang jokowi bukan elit partai atau kalangan militer.

Mungkinkah capres 2024 yang non elite partai dan militer membutuhkan The Next Luhut memperkuat kekuasaannya jika mereka menjadi presiden sama seperti jokowi?

Anis dan Ganjar Jika Presiden

pikiranrakyat.com
pikiranrakyat.com

Melihat geliat elektabilitas tokoh capres 2024 nanti. Dimana elektabilitas Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan selalu dalam daftar top daftar tertinggi berbagai lembaga survey disusul Prabwo Subianto.

Tetapi kita tidak akan bahas Prabowo dengan kekuatan elite partainya yakni Partai Gerindra. Dirinya dahulu juga punya jabatan strategis di militer artinya kekuatan Prabowo ini lengkap.

Kemungkinan besar melihat kisah Ganjar dan Anies kisahnya sama seperti Jokowi, yang bukan elit partai dan militer tetapi dengan elektabilitas yang tinggi jika di capreskan 2024 dapat terpilih menjadi presiden.

Dengan catatan jika mereka berdua nanti ada parpol yang sudi dan akan mendukung mereka di perhelatan pilpres 2024. Seperti Jokowi yang secara mengejutkan di dukung PDIP beberapa tahun silam.

Namun melihat peluangnya sendiri. Kedua tokoh tersebut antara Ganjar dan Anies meski tak punya partai dan bukan elite militer. Mereka punya kesempatan sama seperti jokowi untuk dicalonkan sebagai presiden di 2024 nanti.

"Sebuah pertarungan politik, ketokohan yang populer dan kemungkinan besar akan dipilih masyarakat demokrasi. Meminggirkan mereka yang punya kendaraan seperti ketua partai politik dan lain sebagainya, hal itu yang kerap terjadi di negara demokrasi"

Akan tetapi dalam sebauh kekuasaan, jika memang mereka bukan salah satu elite yang punya kekuatan besar dalam sebuah Negara seperti partai dan militer.

Apakah sosok belakang layar yang mampu mengkondisikan kekuasaan Negara dengan kemampuan mengkonsolidasi peranannya sangat dibuthkan jika Anies dan Ganjar salah satunya menjadi presiden?

Jusuf Kala yang menyebut fenomena bahwa saat ini ada yang punya partai, tapi tidak punya elektabilitas. Ada yang punya elektabilitas, tapi tidak punya partai dalam kontestasi pilpres 2024.

Menggabungkan itu, menurut Jusuf Kala bukan pekerjaan mudah, harus ada gabungan partai dengan calon yang memiliki elektabilitas, juga dipertegas dengan kekuatan lain dalam mengorbitkan tokoh-tokoh yang punya potensi non elite partai dan milter seperti Ganjar dan Anies.

Maka jika pun antara Ganjar dan Anies di calonkan sebagai capres 2024 dan salah satu dari mereka dapat terpilih. Penting mereka punya orang-orang dibelakang layar, yang mampu mengkosolidasi kekuatan elite-elite mendukung kekuasaan mereka berkaca dari Jokowi yang memiliki penjaga kekuasaan seperti Luhut Binsar Pandjaitan.

Bukan apa peran Luhut yang sangat vital sendiri bagi kekuasan Jokowi sebagai presiden yang mana jokowi bukan dari kalangan elite partai dan militer.

Mungkinkah jika Gajar atu Anis presiden butuh sosok The Next Luhut dengan pengalaman dan kiprahnya yang selama ini terkesan menjadi penjaga gawang di kekuasaan jokowi?

Saya kira peran-peran seperti Luhut dibutuhkan setiap kekuasan, tidak hanya non elite partai atau militer dalam menyokong kekuasaan. Sebab Luhut sendiri merupakan tokoh belakang layar kekuasaan yang berpengaruh. Tidak perlu ditanya jika diantara Anies dan Ganjar presiden 2024 harga mati punya tokoh "The Next Luhut"!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun