Apakah sosok belakang layar yang mampu mengkondisikan kekuasaan Negara dengan kemampuan mengkonsolidasi peranannya sangat dibuthkan jika Anies dan Ganjar salah satunya menjadi presiden?
Jusuf Kala yang menyebut fenomena bahwa saat ini ada yang punya partai, tapi tidak punya elektabilitas. Ada yang punya elektabilitas, tapi tidak punya partai dalam kontestasi pilpres 2024.
Menggabungkan itu, menurut Jusuf Kala bukan pekerjaan mudah, harus ada gabungan partai dengan calon yang memiliki elektabilitas, juga dipertegas dengan kekuatan lain dalam mengorbitkan tokoh-tokoh yang punya potensi non elite partai dan milter seperti Ganjar dan Anies.
Maka jika pun antara Ganjar dan Anies di calonkan sebagai capres 2024 dan salah satu dari mereka dapat terpilih. Penting mereka punya orang-orang dibelakang layar, yang mampu mengkosolidasi kekuatan elite-elite mendukung kekuasaan mereka berkaca dari Jokowi yang memiliki penjaga kekuasaan seperti Luhut Binsar Pandjaitan.
Bukan apa peran Luhut yang sangat vital sendiri bagi kekuasan Jokowi sebagai presiden yang mana jokowi bukan dari kalangan elite partai dan militer.
Mungkinkah jika Gajar atu Anis presiden butuh sosok The Next Luhut dengan pengalaman dan kiprahnya yang selama ini terkesan menjadi penjaga gawang di kekuasaan jokowi?
Saya kira peran-peran seperti Luhut dibutuhkan setiap kekuasan, tidak hanya non elite partai atau militer dalam menyokong kekuasaan. Sebab Luhut sendiri merupakan tokoh belakang layar kekuasaan yang berpengaruh. Tidak perlu ditanya jika diantara Anies dan Ganjar presiden 2024 harga mati punya tokoh "The Next Luhut"!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H