Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Merasa Miskin dan Aktif Merokok Itu

2 Agustus 2022   18:50 Diperbarui: 10 Agustus 2022   06:09 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alasannya karena saya masih merasa miskin dan pasif merokok dapat mengurangi kemiskinan saya tidak terlalu jauh, itu setidaknya alasan dan sejauh ini masih saya percaya tentang rokok.

Bagi saya konspirasi-konspirasi antara yang pro dan kontra terhadap rokok itu urusan mereka-mereaka yang setuju dan tidak setuju. Pada intinya saya tak mau konsumsi terhadap rokok berlebihan menyumbang kontribusi pada kemiskinan.

Bukan apa rokok hari ini sangat tidak murah dengan ketebalan isi kantong, ya kelas medioker pekerja seperti saya, gaji hanya UMR jateng yang 2-jutaan membeli rokok 20 ribu sudah harus pikir-pikir seratus kali.

Sangat sayang ketika per hari upah 70 ribu, 20 ribu harus untuk kebutuhan rokok. Bayangkan belum ketika kerja butuh makan, minum, bahkan bayar pak ogah dijalan dengan uang receh-receh itu dan segala bentuk parkir dan sebagainya.

Jelas merokok dengan konsumsi per-harinya katakan 20 ribu pasti akan memberatkan kantong dan jika duit itu dapat utuh berarti per-bulan saya dapat 600 ribu dari hemat tak konsumsi Rokok.

Untuk itu dengan banyak manfaat masalah finansial bagi yang tidak merokok dengan harga rokok yang terus melonjak tinggi, pandangan saya akan rokok tentu berbeda. Yang memilih moderat saja tentang rokok.

Sebab hidup dilingkungan orang-orang merokok tentu bagi sama-sama perokok itu akan menjadi hal yang biasa. Meski ada diksi bahwa rokok berbahaya bagi yang tidak merokok, saya ingin cuek saja akan itu.

Sebaliknya rokok itu, sedikit dapat membantu bergantian ketika salah satu dari seorang perokok yang sedang tidak punya rokok bisa meminjam satu sama lain asalkan masih bisa merokok itu sisi baik rokok.

Menyikapi Rokok

Kenyataannya sebagai bentuk saling menghormati satu sama lain tentang rokok. Saya yang bukan perokok aktif, pun harus merasa demikian. Biasa dan menghormati saja di dihadapan perokok dan rokok itu sendiri; "gak anti gak phobia, bahkan tak terbesit sekalipun dipikiran saya untuk mengharamkan meski itu secara pribadi".

Akan tetapi ada-ada saja orang yang anti rokok sekaligus anti perokok tentu ada saja. Tetapi saya bukan bagian dari keduanya dan tak ingin berpikir menjadi keduanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun