Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Perempuan Bugil Naik Taksi dan Prinsip Orang Cina

1 Agustus 2022   07:43 Diperbarui: 3 Agustus 2022   20:37 853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melihat bagaimana rajinnya aseng itu, akhirnya pemilik restoran yang ingin semakin kaya, satu per satu pegawainya ia kurangi. Sebab sudah ada aseng yang mampu mengisi pos kerjaan pegawai lain.

Semakin lama Aseng tersebut mengadi serta kesabarannya terus berkontribusi di restoran tersebut. Membuat pemilik restoran iba dan itu nuraninya tergerak, pemilik restoran itu akhirnya membayar Aseng.

"Seng mulai bulan depan kamu dapat gaji, itu bentuk aprsiasi kepadamu; kata sang pemilik toko". Jawab Aseng: "tidak usah pak saya sudah dapat tumangan disini sudah beryukur". Tidak-tidak kamu pantas dapat hak kamu; kata pemilik restoran".

Akhirnya Aseng mandapat gaji oleh pemilik restoran tersebut. Aseng yang makan dan tidur di restoran mengumpulkan gaji yang sudah diterimanya selama di gaji oleh pemilik restoran.

Dengan keterampilan yang sudah dipunyai bekerja di restoran tersebut dan tabungan yang banyak dari gajinya. Aseng dalam enam bulan kedepan mengajukan keluar kerja, yang alasannya dia ingin mandiri dan mengucapakan banyak terimaksih sudah dibantu pemilik restoran.

Karena aseng kariyawan yang jujur, ulet dan pekerja keras, sebenarnya agak berat pemilik restoran itu melepas Aseng, akan tetapi alasan aseng ingin mandiri membuat pemilik restoran pun menyadarinya dan melepas Aseng.

Enam bulan berlalu, aseng akhirnya membuka restoran kecil-kecilan dengan menu yang sama di restoran sebelumnya di kota lain. Dengan kebutuhan hidupnya yang sedikit, dirinya bisa menjual harga makanannya murah, itu membuat banyak restoran ditempat yang sama di kota itu bangkrut dan Aseng mampu membuka gerai-gerai yang lain.

Akhirnya dirinya pun sukses dalam kehidupannya. Aseng yang sebelumnya perantau bahkan dapat dibilang gelandangan yang tidak punya apa-apa berhasil mempunyai pegawai dan bisa membantu orang lain dengan mempekerjakannya.

Dua cerita di atas tentang orang cina merupakan kisah yang dapat kita pelajari bagaimana orang-orang cina sendiri mempunyai daya juang hidup dan rasional yang tinggi dalam menjalankan semua bentuk kehidupan dari binis dan tujuan-tujuan akan kehidupannya sendiri.

Belajarlah sampai negri cina seperti yang ada didalam teks kitab suci islam bahwa; "tuntutlah ilmu walau sampai ke negri cina, itu sudah terbukti dengan kemajuan Negara cina atau RRT dan juga orang-orang cina yang dapat sukses merantau di berbagai Negara".

Seharusnya sikap-sikap dan visi bagaimana orang cina itu memandang kemajuan dirinya, sepatutnya kita tiru untuk bisa sama-sama sukses berusaha. Dalam bernegara sendiri meniru Republik rakyat tiongkok yang mampu mengentaskan kemiskinan masyaraktnya yang bermilyar-milyard itu tidak salah juga diterapkan di Indonesia, sebab di Indonesia sendiri garis kemiskinan masih tinggi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun