Melihat bagiamana hubungan Ganjar Pranowo dan partainya PDIP memang menjadi unik dan menarik. Ini sama halnya terikat namun sebenarnya ada ruang untuk tidak mengikatkan diri menjadi alasan bagaimana seluk beluk hubungan Ganjar-PDIP.
Betul, bukan lain adalah masalah pencapresan 2024 dengan segala seluk beluk yang mendukungnya. Ganjar yang masih pelik dan tanda tanya dicalonkan apa tidak dengan berbagai drama-drama yang ditonjolkan oleh PDIP dan Ganjar.
Apakah memang ini strategi untuk menaikan Ganjar di 2024 oleh PDIP atau memang memendam? Memang kita tidak akan pernah tau bagaimana pastinya dan itu memang sebagai teka-teki politik.
Tetapi yang jelas, tetap akan ada plus minus bagai PDIP dan Ganjar jika terus menerus bernarasi yang akhirnya memunculkan beragam spekulasi public yang akan mempengaruhi keterpercayaan masyarakat baik dari partai maupun figure kadernya seperti Ganjar. Â
Semua itu baik oleh PDIP dan Ganjar bagaimana kedepan langkahnya di 2024 memang masih tanda tanya, akan tetapi kader PDIP, hanya Ganjar Pranowo yang mungkin dapat bertaji jika dicalonkan sebagai calon presiden 2024.
Sebab dirinya selalu masih dalam jajaran teratas lembaga survey diberbagi lembaga yang ada di Indonesia sampai dengan survey-survay terbaru saat ini.
Dengan hal yang sebut saja dibatasi pergerakan Ganjar Pranowo oleh Partainya PDIP, apakah itu rumor yang benar menyusul Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan setiap kader dilarang kampanye untuk perorangan sampai keluar kota seperti dikutip CNN Indonesia pada Jumat, 22 Jul 2022 08:42 WIB?
Yang mana hal ini juga terkait isu PDIP melarang Gubernur Jateng Ganjar Pranowo keluar kota terkait kampanye ke indikasi Pilpres 2024? Mungkinkah itu upaya membatasi ruang Ganjar Pranowo mengkondisikan dirinya sendiri 2024 oleh PDIP apa memang ada sesuatu yang lain?
Pada masalah tersebut tentang pembatasan ruang kader partai yang menjadi kepala daerah. Hasto mengaku pihaknya pernah memberikan kritik kepada salah satu kader partainya yang menjadi kepala daerah karena kerap melakukan kunjungan ke Jakarta.
Kemungkinan kuat tidak lain itu mengarah kepada Ganjar Pranowo. Menurut Hasto teguran disampaikan secara tertulis. Sebab menurut dia, setiap kepala daerah harus fokus dulu membangun daerahnya.
Namun, apakah membangun daerah dan bercitra pada soft kampanye apalagi figure tersebut berpeluang dapat menjajagi politik yang lebih tinggi peranannya harus dibatasi seperti Ganjar Pranowo yang berpeluang menjadi Capres 2024 oleh partainya sendiri?
Ketua Umum Megawati Soekarnoputri memang menginstruksikan agar seluruh kader melakukan soft campaign. Namun, soft campaign dilakukan untuk kepentingan partai. Bukan untuk kepentingan pribadi. Begitu pula bagi Ganjar sebagai kepala daerah yang harus mengakar di tengah masyarakat.
Sementara itu, terkait kunjungan ke luar daerah, Hasto menyebut setiap kader sesuai dengan penugasan atau undangan. Menurutnya, partai telah mengatur komunikasi sesama kader PDIP di setiap daerah.
Maka dengan formalnya penugasan-penugasan keluar kota yang disinggung PDIP, mungkinkah ini akan menjadi ganjalan buat Ganjar Pranowo atau bersetrategi supaya partai PDIP sendiri tidak ugal-ugalan dalam mengontrol soft kampanye atas nama partai maupun pribadi?
Yang jelas sebagai petuag partai, itu adalah konsekwensi Ganjar sebagai kader PDIP sendiri yang apapun keputusan partai harus tetap dilaksanakan titahnya atas nama kepatutan berorganisasi apalagi PDIP merupakan salah satu partai besar yang pasti sudah menyiapkan brbagai strategi politik.
Namun dengan ketatnya masalah penugasan ke luar daerah apa justru tidak merugikan kader partai sendiri, termasuk Ganjar Pranowo yang seharusnya sedikit-sedikit berkampanye secara lembut untuk terus mengamankan elektabilitasnya sebagai capres 2024?
Yang jelas PDIP harus berpikir lagi, bukan apa Ganjar memang potensial, akan tetapi jika potensialnya tidak di konsep dengan baik branding dan ruang untuk Ganjar seimbang bukan tidak mungkin Ganjar akan jauh ditinggal tokoh-tokoh lainnya yang sama-sama mempunyai elektabilitas nyapres tinggi seperti Anis Baswedan dan Prabowo Subianto.
Sebab tanpa terikat dengan keputusan partai, Anis Baswdan yang bahkan prabowo sendiri yang ketua umum partai mereka dapat 2-3 langkah ke depan dibandingkan dengan Ganjar jika dirinya mendapat tekanan di dalam berkampanye secara lembut tetap mengaankan elektabilitasnya sebagai capres 2024.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H