ilustrasi: republika.co.id
Masih malu-malunya PDIP dalam memberikan sinyal capres 2024 yang akan di usung oleh partai berlambang banteng tersebut memunculkan beragam spekulasi.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang selalu masuk dalam jajaran papan atas berbagai lembaga survey pun tak kunjung diberikan sinyal pencapresannya membuat pelik bagi sebagain pendukung Ganjar Pranowo.
Disisi lain, Ketua DPP PDIP Puan Maharani juga digadang-gadang berpeluang menjadi capres partai PDIP tersebut.
Saat ini dengan agenda berbagai lawatan politik serta konsolidasi politik yang isunya akan dilakukan Puan baik dengan Partai Demokrat maupun PKS dan partai-partai lainnya menambah pertanyaan tentang pencapresan Ganjar Pranowo.
Ketidakpastian akan pencapresan dari PDIP sendiri di 2024 termasuk mengusung Ganjar Pranowo. Disis lain Ganjar yang juga secara tersirat diberikan peluang oleh Partai Nasdem untuk menjadi capres 2024 melalui Rakernas mereka yang dilangsungkan pada pada 15-17 Juni 2022 yang membuahkan usulan Capres yang akan di usungnya 2024.
Rakernas Partai Nasdem itu memasukan nama Ganjar Pranowo sebagai calon presiden yang disusul dengan dua nama lain seperti Gubernur Jakarta Anis Basweda dan Panglima TNI Jendral Andika Prakasa.
Maka dengan sinyal tersebut salah satunya untuk Ganjar dari partai Nasdem sebagai capres 2024. Mungkinkah PDIP memang tidak tertarik pada Ganjar Pranowo? Ataukah memang PDIP melalui Ketua Umumnya Megawati Soekarno Putri memiliki strategi yang lain terkait dengan pilpres 2024 nanti? Â
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno putri seperti dijelaskan pada acara Rakernas PDIP di sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (23/6). Dirinya memang masih menghitung secara matematis yang harus selsai dulu sebelum dirinya membuat keputusan siapa yang akan dicalonkan sebagai calon presiden dari PDIP.
Masih hitung menghitungnya Megawati Soekarno Putri tentang pencapresan dari PDIP di 2024 salah satunya juga berpengaruh pada nasib Ganjar Pranowo akan diusung atau tidak oleh PDIP. Ditambah jika PDIP sendiri punya Capres lain selain Ganjar di 2024? Apakah akan ada resiko politik itu sendiri bagi PDIP?