Ketiga, ada kemungkinan bisnis media sosial kedepan akan mengalami stagnasi bahkan pemurunan dikala kompetitor media sosial seperti tik-tok, instagram dan lain sebagainya akan menjadi kompetiror yang serius bagi twiter kedepan.
Maka dari itu prospektif bisnis media sosial bisa jadi alasan Elon Musk urung membeli twiter dibalik prospektif bisnis mobil listrik yang masih terbuka lebar di dunia. Dan Elon Musk butuh investasi besar dalam melebarkan sayap bisnis mobil listriknya itu dimasa yang akan datang.
Tetapi jika twiter akan membawa masalah "kurang jelasnya" pembelian twiter oleh Elon Musk ke pengadilan itu sah-sah saja. Tentu mengingat data yang sudah diberikan Elon Mush sebagai calon pembeli yang sudah dibocorkan oleh twiter.
Selain itu juga terkait nama twiter sendiri yang selama ini. Kabar yang berhembus kuat akan di beli oleh Elon Musk sebagai milyader yang sudah terkenal dunia dengan cepat menyebar informasinya ke seluruh dunia.
Elon Musk sudah melekat dengan twiter itulah fakta yang dapat dirasa, yang mana hanya kabar akan membeli twiter bahasa giringan media, twiter seakan sudah milik Elon Mush padahal belum ada kata sepakat antara keduanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H