Sebab di abad ke 21 dengan catatan pertumbuhan penduduk yang besar. Memunculkan berbagai permaslahan yang ada seperti kemiskinan, ketimpangan social, dan kebodohan yang tidak disadari secara mendalam.
Dimana pikirian manusia seperti terdistorsi pada gaya hidup, yang dibawa media semata tanpa dirinya berpikir fakta akan kehidupannya, yang butuh dibenahi terus-menerus setidaknya untuk meringankan hidup masing-masing.
Yang sesungguhnya butuh sebuah penyegaran dan model hidup yang efektif selamat sampai tua nanti, baik dalam hal ekonomi maupun pemenuhan kebutuhan penujang hidup yang lain.
Maka dari itu, hidup sendiri tanpa pasangan pun butuh nalar yang jelas. Bagaimana akan memposisikan hidup yang efektif dibalik strategi menyelamatkan hidup masing-masing itu kedepan.
Tentu dengan kompetitifnya hidup yang semakin terasa dan kebutuhan hidup yang mulai tinggi tidak dibarengi pendapatan yang seimbang dengan kebutuhan layak manusia.
Untuk itu nalar yang baik untuk mensiasati model kehidupan sebagai solusi, bukan hanya untuk menjadi pribadi tetapi juga ketika kelak akan berpasangan dengan orang lain guna menjalani rumah tangga yang sukses sangat diperlukan.
Bukan apa, terus terang. Nalar yang baik akan menjamin kesadaran hidup yang baik pula, saling mengerti untuk bekerja sama satu sama lain dan berpotensi seimbang dalam hal visi-misi kehidupan yang akan di jalani.
Bayangkan dalam hidup berumah tangga tanpa nalar yang baik "istri dan suami sama-sama kerja. Pulang kerja istri ngurus anak dan suami ungkang-ungkang kaki. Minta dilayani dibikinkan kopi, itu tidak punya nalar yang baik, dimana istri juga sama-sama lelah sehabis pulang kerja".
Begitu pula istri dirumah suami yang kerja; "istri meminta dibelikan apapun yang diluar kemampuan suami" bukankah itu juga termasuk hubungan pasangan suami istri yang tidak berlandaskan nalar yang baik?
Maka dari itu, pentingnya nalar yang baik mencari pasangan hidup penting dilakukan diatas kriteria apapun yang lain dalam mencari pasangan hidup sebagai solusi mengahdapi kemungkinan terburuk rumah tangga seperti percerian dan kemiskinan.
Yang pasti nalar yang baik dapat memunculkan harmoni satu sama lain, saling bekerja sama satu sama lain, yang mana ada kompromi disetiap masalah yang akan terus ada sebagai pasangan dalam bahtera kehidupan rumah tangga dan tantangan akan menjalani rumah tangga itu sendiri