Namun jika berbicara di desa saya untuk berbisnis, inilah yang sangat sulit meskipun itu merupakan toko kelontong yang mungkin mampu bertahan di berbagai segmen ekonomi apapun termasuk masyarakat desa seperti desa saya.
Toko kelontong yang menyediakan bahan pokok itu eksistensinya dan keberlanjutan bisnisnya ke depan tentu tak semudah itu, di samping harus kuat dalam permodalan, yang mana ekonomi di desa merupakan ekonomi yang cukup tetapi kembang kempis mengandalkan pertanian saja kurang kuat, di mana hasil yang tidak dapat didapatkan setiap hari dari pertanian.
Saya kira jika Boris Alfonso tetap dengan ilusinya tersebut, apa lagi dirinya juga seorang yang melajang karena perceraian dengan istrinya waktu itu dan kini hidup sendiri, nantinya bergantung saja hidup pada bisnis toko kelontong tentu akan sangat berisiko.Â
Ditambah mungkin dalam hal segi permodalan dirinya pasti kurang mumpuni hanya bermodalkan letak rumah di pinggir jalan desa dan mungkin sisa-sisa tabungan dari pekerjaannya sebagai penjaga sekolah itu.
Belum dengan kompetitor lain dalam bisnis toko kelontong yang sudah mapan sebelumnya di desa dengan barang yang komplit dan permodalan yang kuat, jelas itu merupakan kompetitor yang berat.
Karena permodalan, faktor barang, dan pelanggan juga sangat berpengaruh terhadap bisnis toko kelontong baru ke depan di desa jika itu akan dibangun oleh Boris Alfonso nantinya untuk menggantungkan hidup.
Seperti diketahui letak geografis desa saya di kelilingi Sungai Serayu yang memungkinkan secara ekonomi sendiri daerahnya kurang mendukung, bukan jalur lintas yang mana potensi konsumen orang-orang itu-itu saja.
Banyak dari bisnis baik makanan, minuman dan lain sebagainya yang dulu berjaya porak-poranda karena konsumen yang itu-itu saja.Â
Dan celakanya orang desa, apa yang dipandang bisnis sedang maju pasti itu akan ditiru dan berebut pelanggan yang secara pasti itu akan menenggelamkan mereka-mereka yang sudah berbisnis sebelumnya di bidang yang sama.
Saya yakin dengan bisnis yang kurang prospektif di desa saya, saya sendiri menyimpulkan dengan berbagai tantangan yang mungkin akan terjadi pada Boris Alfonso jika ia ngotot nan nekat, apakah dirinya memang ingin mencari tantangan dalam hidup bukan rasa nyaman saja yang digapai dalam hidupnya, yang mana sudah jelas bekerja di sebagai penjaga sekolah dapat mencukupi kebutuhannya sehari-hari.